TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT -Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Kota Tanjungpinang menyosialisasikan Budaya Melayu Kota Tanjungpinang kepada siswa-siswi SDN 003 Tanjungpinang Kota, Selasa (7/2/2023).
Puluhan siswa kelas IV SD yang ikut dalam sosialisasi itu diperkenalkan seputar permainan Melayu seperti porok, congklak, egrang, goli atau kelereng, gasing, sembunyi endop dan lainnya.
“Kita perkenalkan lagi permainan Melayu itu kepada anak-anak. Sebab, banyak sekali permainan yang mungkin mereka sudah lupa,” kata Kepala Disbudpar Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri, melalui Jabatan Fungsional Pamong Budaya Ahli Muda, Syafaruddin.
Dalam sosialisasi itu, Syafaruddin yang juga selaku narasumber dari LAM Kota Tanjungpinang mengenalkan juga busana Melayu, baik perempuan dan laki-laki, bagaimana cara memakainya dan apa nama baju yang dikenakan siswa-siswi setiap Hari Jumat.
“Baju Melayu ini sudah mereka pakai setiap Jumat. Jadi, sangat disayangkan jika mereka tidak tau cara memakinya dan nama baju yang mereka kenakan. Oleh karena itu, kita perkenalkan,” ujarnya.
Anak-anak juga, kata dia, perlu mendapatkan pendidikan karakter dan memahami adab Melayu, baik itu adab sesama manusia maupun orang tua. Lalu, bagaimana adab mereka jika melewati orang tua, melalui di depan orang banyak, dan adab bertemu dengan orang tua.
“Itu semua kita ajari, supaya mereka paham bahwa ini semua adalah budaya Melayu,” pungkasnya.
Syafaruddin mengatakan, kegiatan sosialisasi memperkenalkan budaya Melayu ke sekolah tingkat SD dan SMP ini dilaksanakan di 22 sekolah, sejak 10 Januari hingga 21 Maret 2023.
“Tahun ini kita laksanakan di 22 sekolah. Masih ada sekitar 40 sekolah lagi yang belum kita jangkau. Ke depan, kegiatan sosialisasi ini akan terus kita laksanakan ke sekolah-sekolah di kota Tanjungpinang,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, budaya Melayu yang berkembang di Kepri dapat tersosialisasikan kepada anak-anak sejak dini. Dengan begitu, mereka sudah mengenal budaya mereka sendiri.
“Karena kita khawatir, budaya Melayu ini lama kelamaan akan hilang, kalau tidak kita perkenalkan seperti ini,” ujar Syafaruddin menambahkan.
Ke depan, disbudpar juga berkeinginan agar sekolah-sekolah dapat membentuk para pecinta-pecinta budaya Melayu. Ada semacam duta budaya Melayu dari setiap sekolah.
“Kita juga, akan melaksanakan kegiatan lomba antarsekolah dengan mengirimkan duta-duta budaya mereka itu. Sehingga, kita ada lomba untuk mengenalkan budaya Melayu ke depannya,” tuturnya.
Ikuti Selengkapnya Artikel Kami di Google News – Wartarakyat.co.id