TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Tanjungpinang, Kepulauan Riau masih diguyur hujan dalam dua hari mendatang.
Menurut Prakirawan Cuaca BMKG Tanjungpinang Miranda, dua hari ke depan wilayah setempat masih diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
“Diprakirakan untuk dua hari ke depan masih berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang terutama pada dini hari dan juga pagi hari,” ujar Miranda saat diwawancara Wartarakyat.co.id, Senin (30/1/2023).
Ia mengungkapkan, salah satu penyebab Tanjungpinang masih diguyur hujan dikarenakan faktor global yakni Madden Jullian Oscillation (MJO) yang sedang aktif di wilayah Indonesia atau fase 3 yang dapat meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia termasuk Kota Tanjungpinang.
“Selain itu juga terdeteksi adanya pusaran siklonik di sebelah barat Kalimantan yang menyebabkan terjadinya belokan angin di Pulau Bintan dan berdampak pada pertumbuhan awan konvektif penyebab hujan,” ucapnya.
Selain itu, ia menjelaskan, untuk wilayah Tanjungpinang hujan akan terjadi di sepanjang tahun namun frekuensi setiap bulannya berbeda-beda.
Menurut data BMKG, lanjut Miranda, curah hujan tertinggi di Tanjungpinang biasanya terjadi pada bulan April dan November-Desember.
“Sehingga untuk bulan-bulan tersebut potensi terjadinya hujan lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan yang lain,” ucapnya.
Ia menambahkan, terjadinya hujan sepanjang tahun di Tanjungpinang dipengaruhi oleh posisi astronomisnya yang berada di ekuator dan juga topografi wilayah yang sebagian besar terdiri dari wilayah perairan.
“Sehingga pola cuacanya banyak dipengaruhi oleh faktor lokal seperti terjadinya belokan angin maupun pertemuan angin di sekitar wilayah Kota Tanjungpinang,” ujarnya.
Ia mengimbau kepada warga untuk waspada terhadap potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus yang dapat menyebabkan terjadinya hujan ringan-sedang sesekali lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Selain itu juga diharapkan waspada potensi terjadinya angin kencang dan gelombang laut tinggi di wilayah Pesisir Pulau Bintan.
“Terutama Pesisir Utara dan Timur Pulau Bintan, serta pesisir Tanjungpinang barat terutama untuk masyarakat yang tinggal dan atau beraktivitas di sekitar wilayah pesisir maupun yang menggunakan moda transpotasi laut,” imbuhnya.
Ikuti Selengkapnya Artikel Kami di Google News – Wartarakyat.co.id