MADIUN | WARTA RAKYAT – Apes. Maksud hati hendak mengail ikan untuk lauk makan. Namun, seorang ayah dan anaknya justru tewas tenggelam di bendungan sungai, wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa petang (02/08).
Jasad kedua korban ditemukan pada kedalaman 3 meter di perairan tempatnya memancing, Bendungan Kali Griyan, Desa Dawuhan, Kecamatan Pilang Kenceng.
Tim SAR BPBD Kabupaten Madiun dibantu warga masyarakat setempat, berhasil mengevakuasi jasad kedua korban dan mengangkatnya di lokasi yang aman.
Jasad ayah dan anak laki lakinya itu tinggal serumah dan diketahui bernama Nanang Sutrisno (34 tahun) dan Fais (12 tahun). Keduanya tercatat sebagai warga Dusun Wungu, Desa Pilang Kenceng, Kecamatan Pilang Kenceng.
Sejumlah sumber di lokasi kejadian menyebutkan, sebelum akhirnya kedua korban ditemukan menjadi mayat, sekira pukul 12.00 keduanya berangkat dari rumah menuju lokasi untuk keperluan mengail ikan.
Kedua korban dengan alat pancingnya mengambil posisi di bibir sungai, dekat bendungan. Merasa belum mendapat seekor pun ikan, keduanya sepakat melanjutkan memancing.
Menjelang petang, tiba tiba sang anak terpeleset dan jatuh di perairan bendungan tersebut. Mengetahui itu, tanpa pikir panjang sang ayah langsung mencebur bermaksud menolong anaknya.
Namun malang. Kedua korban diketahui ternyata tidak cakap berenang. Keduanya timbul tenggelam melawan maut, hingga keduanya tak sanggup melawan air dan tewas.
“Iya benar. Ayah dan anaknya itu awalnya memancing ikan di sekitar bendungan. Anaknya terpeleset dan jatuh ke air. Ayahnya menolong. Tapi sama-sama tewas,” tutur Darmaji, warga setempat.
Sementara pemancing lain, Wahyu, yang mengetahui kejadian langsung berteriak meminta tolong kepada warga yang mendengarnya.
Aparat Kepolisian Polsek Pilang Kenceng yang tiba di lokasi kejadian, melakukan pemeriksaan tempat kejadian.
Swmentara polisi dan petugas medis Puskesmas setempat melakukan pemeriksaan atas diri kedua korban.
Untuk sementara, menurut polisi, hasil pemeriksaan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda yang mencurigakan atas kematian kedua korban.
Menurut polisi, tewasnya kedua korban akibat tenggelam lantaran keduanya tidak bisa berenang saat terjebur sungai.
Karena itu polisi langsung menyerahkan kedua jasad korban kepada pihak keluarganya, untuk segera dimakamkan. (fin)