Anggota DPRD Tanjungpinang Ria Ukur Bantu Ibu Paruh Baya Bayar Pemasangan Listrik Baru

Oleh : Ria Ukur Rindu TondangAnggota DPRD Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau
Anggota DPRD Tanjungpinang Ria Ukur Rindu Tondang, SE (foto-Warta Rakyat)

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Anggota DPRD Tanjungpinang Ria Ukur Rindu Tondang berhati mulia membantu pemasagan meteran listrik baru beserta intalasi salah satu warga tidak mampu di Gudang Minyak, ditengah keterpurukan ekononomi akibat pandemi, Kamis (29/04/2021).

Adalah Darmi, seorang janda paruh baya (40 tahun) warga Jalan Gudang Minyak Gang Punak 2 RT 001/RW 002 Kelurahan Tanjung Unggat, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpiang, Kamis (29/04/2021) merasa bahagia.

Ia tak menyangka jika sambungan listrik baru di rumah miliknya dibantu oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang, Ria Ukur Rindu Tondang.

Darmi yang berusia 40 tahun itu mengaku sangat merindukan sambungan listrik baru untuk menerangi rumah sederhananya yang berlantai dan berdinding papan diatas laut itu.

Hanya saja, keluh Darmi, ia tidak sanggup membayar biaya penyambungan baru. Selain itu, ia juga tidak mampu untuk mambayar jasa pemasangan intalasi listrik lantaran tidak memiliki sejumlah uang.

Terpisah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang, Ria Ukur Rindu Tondang mengatakan, senang dan ikhlas membantu biaya pemasangan intalasi listrik dan sambungan baru (meteran) bagi ibu Darmi.

“Kebetulan ini bulan ramadhan, apalagi sebentar lagi mau lebaran, jadi tak ada salahnya saya komunikasikan dengan pihak PLN agar mereka mempercepat,” ujar Ria Ukur.

Ria Ukur menceritakan, berawal sejak tiga bulan lalu dirinya mendengar keluhan dan permintaan Darmi melalui tetangganya Eva. Saat itu Eva berbicara panjang lebar soal keluhan Darmi.

Ia pun terkejut dan prihatin setelah mendengar kondisi rumah tersebut belum terpasang aliran listrik sama sekali.

“Nah, disitu saya prihatin setelah dikeluhkan seperti itu. Jadi melalui pertimbangan yang panjang karena pertama, saat ditanya rumah ibu tersebut apakah sudah mendapatkan subsidi, rupanya tidak bisa karena ibu itu belum masuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial),” kata Ria Ukur, Kamis (29/4/2021).

Ia mengatakan, sebelumnya sudah berupaya untuk memperjungkan melalui bantuan Pemerintah Kota Tanjungpinang maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PLN melalui program corporate social responsibility (CSR) agar melakukan aksi memberikan bantuan sambungan listrik gratis.

Namun, kata Ria Ukur, pos anggaran untuk bantuan seperti yang dialami Darmi tidak di alokasikan.

Ia juga mengungkapkan seharusnya ibu seorang janda yang kesehariannya sebagai pekerja serabutan itu dibantu oleh PLN, namun PLN tetap meminta untuk menggunakan listrik dengan tarif normal.

“Saya sudah berupaya, apakah PLN punya dana CSR untuk membantu seorang janda seperti ini dengan menggunakan dana CSR, namun dana CSR PLN tidak dipergunakan untuk membantu seperti ibu ini,” ucapnya.

Ria Ukur menuturkan, setelah melalui pertimbangan yang panjang dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait tapi tidak membuahkan hasil, ia pun berinisiatif memakai dana pribadi untuk memasangkan listrik Darmi.

“Pengurusan administrasi sambungan baru, instalasi listrik dan surat SLO (standar laik operasi,red) saya yang membayar secara pribadi,” pungkasnya.

Ria Ukur pun meminta kedepannya pemerintah daerah (pemda) baik provinsi maupun kabupaten/kota agar mengalokasikan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk memberikan subsidi atas biaya penyambungan instalasi listrik baru di rumah-rumah masyarakat kurang mampu.

Tidak hanya itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya pun melalui program corporate social responsibility (CSR) melakukan aksi memberikan bantuan sambungan listrik gratis.

Hal tersebut dilakukan mengingat masih ada warga kurang mampu yang belum bisa membayar biaya sambung listrik.

“Tolong kepala daerah kalau ada disisihkan dari APBD untuk mendukung biaya sambung listrik. Sampai saat ini saya lihat atau yang saya komunikasikan sejauh ini belum ada program-program pemerintah bisa mencover orang-orang seperti ini,” ujar Ria Ukur.

“Kita belum tau ini apakah pemerintah punya program untuk orang-orang seperti ini di zaman sekarang sudah terang benderang, masih ada selalu warga itu yang tertinggal dari segi kesejahteraan dan yang lainnya,” imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.