Peduli Nelayan dan Mangrove: Anggota DPRD, Agus Chandra Sisir Warga di Laut Sei Jang dan Dompak

Anggota DPRD Tanjungpinang, Agus Chandra Wijaya, SH.,SE saat mengunjungi warga nelayan sekitar di pinggir laut Sei Jang dan Dompak, Senin (31/8/2020)

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Anggota DPRD Tanjungpinang, Agus Chandra Wijaya, SH.,SE, baru-baru ini sering mengunjungi dan menampung aspirasi warga dalam kegiatan masa reses I Tahun 2020.

Setelah sebelumnya menjaring usulan para pegiat pengelola sampah, pelaku UMKM dan keluhan lainnya di wilayah Kecamatan Bukit Bestari, pada Senin (31/8) ia juga menyisir para nelayan di pinggir laut Sei Jang hingga Dompak dengan menggunakan boat (sampan).

“Kami charter Boat, mulai dari Restauran Nelayan Sei Jang. Kami keliling sampai batu 8, jembatan Dompak dan pulau Dompak untuk melihat kondisi nelayan, karena target awal kami nelayan. Ditengah laut ada yang lagi memancing, nangkap ikan disitu kami kasih nasi kotak. Kami bawa sekitar 100 kotak,” ungkap Agus Chandra, Minggu (6/9/2020).

Anggota DPRD Tanjungpinang, Agus Chandra Wijaya, SH.,SE saat mengunjungi warga nelayan sekitar di pinggir laut Sei Jang dan Dompak, Senin (31/8/2020)

Ketua Fraksi NasDem di DPRD Tanjungpinang ini mengatakan, dari hasil temuannya, sejumlah warga nelayan berharap agar semua pihak menjaga ekosistem Mangrove.

“Selain melihat kondisi nelayan, sekaligus melihat potensi-potensi pariwisata dari alam mangrove. Dari pantauan kita sejauh ini mangrove terjaga dengan baik, namun warga berharap agar tetap terjaga,” kata Agus Chandra, Anggota DPRD Tanjungpinang, dari Dapil Kecamatan Bukit Bestari ini.

“Yang jelas, yang pertama mereka (nelayan) sekitar itu berharap mengharapkan kita agar kita mendukung kegiatan nelayan, khususnya alam mangrove itu dijaga, supaya ikan itu tetap tersedia,” sambung Agus.

Anggota DPRD Tanjungpinang, Agus Chandra Wijaya, SH.,SE saat mengunjungi warga nelayan sekitar di pinggir laut Sei Jang dan Dompak, Senin (31/8/2020)

Selain itu, ujar Agus Chandra, dirinya juga bertemu dengan pecinta budaya kapal Djong (lomba permainan kapal tanpa awak,red) di derah jembatan Dompak.

Lanjutnya, para pecinta olahraga kapal Djong berharap agar pemerintah setempat mengadakan perlombaan atau iven dalam mempertahankan kebudayaan dan olah raga tersebut.

“Mereka meminta bagaimana supaya kegiatan olahraga atau semacam kegiatan kebudayaan ini didukung pemerintah,” pungkasnya.

Agus mengungkapkan, semua keluhan warga akan menjadi catatan bagi dirinya untuk diusulkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Tanjungpinang.

Anggota DPRD Tanjungpinang, Agus Chandra Wijaya, SH.,SE saat mengunjungi warga nelayan sekitar di pinggir laut Sei Jang dan Dompak, Senin (31/8/2020)

“Semua yang kami tampung akan dicatat. Semua bagian dari laporan reses kita akan kita usulkan,” ucapnya.

“Apa yang menjadi prioritas kebutuhan warga akan kita sampaikan ke Pemerintah,” pungkasnya.

Menurut Agus, bahwa Tanjungpinang butuh lembaga konservasi alam Mangrove untuk memantau efisiensi penggunaan, produksi, transmisi, atau distribusi energi yang berakibat pada turunnya konsumsi energi.

Anggota DPRD Tanjungpinang, Agus Chandra Wijaya, SH.,SE saat mengunjungi warga nelayan sekitar di pinggir laut Sei Jang dan Dompak, Senin (31/8/2020)

“Lembaga konservasi dibutuhkan agar pelestarian dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan memastikan bahwa habitat alami suatu area dapat dipertahankan.

Sementara keanekaragaman genetik dari suatu spesies dapat tetap ada dengan mempertahankan lingkungan alaminya,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.