TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Pemerintah Provinsi Kepri akan mensegerakan pemberian instentif untuk tenaga medis yang menangani wabah Covid19. Selain itu, masyarakat miskin atau yang layak mendapat bantuan akan diberikan stimulus.
“Terima kasih kepada tenaga medis yang terus bekerja keras untuk pencegahan dan penanggulangan Covid19. Kami sedang menghitung sambil menerima data keterlibatan tenaga medis di Kepri. Berdasarkan data itu, insentif akan kami berikan,” kata Plt Gubernur Kepri H Isdianto di Aula RSUD H Muhammad Sani, Tanjungbalai, Karimun, Jumat (27/3).
Di Karimun, Isdianto menyerahkan bantuan keuangan sebesar Rp1,5 miliar untuk penanganan Covid 19. Selain itu, diserahkan juga Alat Pelindung Diri (ADP) serta Rapid Tes sebanyak 2.400 buah Ke Pemerintah Kabupaten Karimun.
Menurut Isdianto, APD dan lainnya mungkin masih belum memenuhi kebutuhan saat ini. Namun Pemprov akan terus mengupayakan agar kebutuhan tenaga medis dan lainnya untuk penanganan Covid19 terus berdatangan. Bahkan, paling lama tanggal 10 April nanti kebutuhan itu akan terpenuhi.
Karena itu, Isdianto minta semua pihak bersabar dan tidak terpancing dengan isu-isu yang mengganggu fokus penanganan Covid19. Isdianto berkali-kali mengucapkan terima kasihnya kepada tenaga medis yang terdepan dalam penanganan ini.
Selain tenaga medis, kata Isdianto, Pemprov Kepri juga akan memberikan stimulus kepada masyarakat yang memang layak mendapatkannya. Karena itu, Isdianto minta data itu kepada daerah untuk segera diberikan.
“Pak Bupati kita akan memberikan bantuan stimulus kepada masyarakat yang memang layak kita berikan. Berikan kami data. Data inilah yang akan kami gunakan untuk memberi stimulus. Kami sudah sampaikan ke DPRD,” kata Isdianto.
Pada kesempatan itu, Isdianto mengatakan bahwa pihaknya sangat memahami ketidaksiapan Karimun sebagai pintu masuk TKI dari luar negeri. Pihaknya pun terus berkoordinasi terhadap masalah ini. Termasuk berkoordinasi dengan Kemendagri, Gubernur Riau dan Konsulat Jendral RI di Johor Bahru. Bahkan rapat-rapat dengan FKPD juga sudah dilakukan.
Memang Isdianto menginginkan bahwa para TKI itu langsung dikembalikan ke daerahnya masing-masing. Begitu sampai, mereka langsung diberangkatkan ke Sumatera, baik melalui Dumai atau Pekanbaru.
Tapi, untuk yang dari daerah lain di luar Sumatera, akan segera dikoordinasinasikan. Karena, kata Isdianto, mereka pasti tak bisa langsung diberangkatkan ke daerah asal. Pasti akan tinggal sementara dan menimbulkan penumpukan.
Karena itu, Isdianto langsung memerintahkan Ketua Gugus Tugas Covid19 Kepri H TS Arif Fadillah untuk mengkoordinasikan ke pihak terkait. Segera disurati untuk ditindaklanjuti.
“Saya maklum apa yang disampaikan Bupati. Karena ini harus kita tuntaskan dengan segera. Covid19 kalau ini tidak kita tuntaskan, takutnya tempat lain sudah selesai tempat kita belum. Karena orang dari luar banyak melalui daerah kita,” kata Isdianto.
Karena itu, Isdianto mengajak semua untuk bersama menyelesaikan secepatnya. Dia pun berterima kasih atas dukungan semua pihak, stake holder, pelaku usaha dan seluruh masyarakat Kepri. Semua berupaya sekerasnya untuk menuntaskan Covid19 ini di Kepri.
Isdianto pun berpesan kepada masyarakat untuk mematuhi semua imbauan pemerintah. Semua itu bertujuan untuk mencegah dan menuntaskan Covid19 ini.
Bupati Karimun, Aunur Rafik memang mengeluhkan masuknya seluruh TKI melalui wilayahnya dalam kondisi wabah seperti ini. Menurut Rafik, pihaknya tidak menolak, tetapi menyampaikan dari sisi efektifitas dan efisiensinua masih ada pelabuhan yang lebih representatif. Kalau untuk saudara yang berasal dari Sumatera, masih bisa ditangani dan secepatnya ditransitkan.
Bupati pun menggambarkan keterbatasan Karimun dalam menghadapi wabah ini. Baik rumah sakit, tenaga medis bahkan termasuk memanfaatkan stadion Badang Perkasa dan sebuah hotel sumbangan pengusaha untuk menangani masalah ini.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) juga mengalami peningkatan. Apalagi sudah sekitar 12 ribu TKI yang masuk melalui Karimun sesuai laporan KSOP. Memang sebagian sudah menuju Sumatera baik melalui Kuala Tungkal maupun Dumai. Tapi tetap saja masih ada yang di Karimun.
“Kami memiliki keterbatasan sarana dan prasarana. Jika ada tambahan yang positif saja ruang isolasi sangat terbatas. Sebagai wikayah NKRI kita patuh. Kami bukan menolak dan kami tidak membuang badan. Tapi pusat haruslah memperhatikan kondisi ini,” kata Rafik.
Hadir pada kesempatan itu Ketua TP PKK Kepri Hj Rosmery Isdianto, Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19 Kepri H TS Arif Fadillah, anggota DPRD Kepri Bakti Lubis dan Wakil Bupati Karimun H Anwar Hasyim. Hadir juga Tenaga Ahli Gubernur H Saidul Khudri dan H Herizal Hood, Kadis Kesehatan Tjetjep Yudiana, Plt Kepala BNPB Kepri Budiharto, Kaban Kesbanglinmas Lamidi, Kadis Sosial Doli Boniara, Kadiskominfo Zulhendri, Kepala BPMPD Sardison, Karo Kesra Aiyub.