UGANDA | Warta Rakyat – Seorang wanita asal Uganda diketahui memiliki kondisi medis yang cukup langka.
Mariam Nabatanzi, dianggap sebagai wanita paling subur.
Pasalnya, diusianya yang masih 23 tahun saja, Mariam sudah memiliki 25 anak.
Kini di usianya yang sudah menginjak 36 tahun, Mariam sudah memiliki 44 anak, dari ayah yang sama.
Namun sayangnya suaminya meninggal 3 tahun lalu dan sekarang dia bertanggung jawab untuk merawat keluarga besarnya ini.
Mariam dari Uganda menikah pada usia 12 tahun, dengan suaminya yang kala itu berusia 40 tahun.
Kemudian mereka memiliki pasangan anak kembar setahun setelah menikah.
Kehidupan Mariam juga tidaklah mudah. Memiliki anak berjumlah banyak, dia dipaksa tinggal di empat rumah sempit dari batu bata beratapkan seng.
Saat pasangan anak kembarnya lahir, Mariam pergi ke dokter yang memberi tahunya bahwa dia memiliki ovarium yang besar dan berbeda dari wanita umumnya.
Dia dinasehati, jika menggunakan pil KB justru bisa menyebabkan masalah kesehatan, yang membuat janinnya semakin subur.
Pada saat usia Mariam menginjak 23 tahun dia memiliki 25 anak, karena putus asa dia kembali menemui dokter.
Lagi-lagi dia disarankan untuk tetap hamil karena ovariumnya yang besar, dan terakhir kehamilannya terjadi dua tahun lalu karena mengalami komplikasi.
Dia melahirkan pasangan kembar keenamnya, namun sayang salah satu dari mereka harus meninggal selama masa persalinan.
Suaminya juga kemudian meninggal dunia, hingga akhirnya dia harus hidup sendiri untuk membesarkan ke-44 anaknya.
Dia mengatakan, “Saya tumbuh dengan menangis, laki-laki saya telah membawa saya pada penderitaan,” ujar Mariam, dilansir Grid.id pada 10 September 2019 lalu.
“Seluruh waktu saya dihabisakan untuk merawat anak-anak saya dan bekerja untuk mendapatkan uang,” lanjutnya.
Mariam yang kini bekerja sebagai penata rambut dan dekorator acara juga mengumpulkan uang dengan mencari besi tak terpakai yang bisa dijual, dan menjual obat herbal.
Sebagian besar penghasilannya dihabiskan untuk makan dan memberi makan keluarga besarnya, pewatan medis, pakaian, dan biaya sekolah.
Untuk makan sehari-hari mereka membutuhkan 25 kilogram tepung jagung, ikan atau daging untuk makanan.
Di dinding yang kotor salah satu kamar rumahnya tergantung potret bangga beberapa anaknya yang lulus sekolah dengan medali tergantung di lehernya.
Namun, salah satu anak tertuanya beranama Ivan Kibuka harus putus sekolah lantaran membantu merawat keluarganya.
Menurut laporan, rata-rata keluarga Uganda memiliki anak sekitar 5 atau 6, yang merupakan tingkat kelahiran tertinggi di benua Afria menurut Bank Dunia.
Sumber: Grid.id
Editor. : Frengki