KISARAN | Warta Rakyat – Amri, seorang pria babak belur dihajar warga saat dipergoki hendak mencuri di salah satu rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di lantai 4 nomor 12 Kelurahan Sei Renggas, Kecamatan Kisaran Barat, Asahan, Jumat (15/11/2019) dini hari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, aksi dugaan pencurian tersebut awalnya diketahui salah satu warga, Ester Marlina Pakpahan.
Sontak, kaget bukan kepalang. Ester, ibu satu anak ini pun berteriak dengan menyebut ‘maling’ sembari berlari dan turun ke lantai bawah untuk membangunkan warga sekitar.
“maling, maling,” teriak Ester dengan spontan.
Mendengar teriakan Ester, warga penghuni Rusunawa yang lain pun bergegas mencari keberadaan Amri. Sebab, lanjutnya, saat diteriaki maling ia langsung lari dan bersembunyi di komplek Rusunawa.
Tak butuh waktu lama, warga langsung ramai. Pria itu akhirnya ditemukan di lantai II setelah sejumlah warga menyisir berbagai tempat di gedung lantai II Rusunawa milik Pemerintah Kabupaten Asahan itu.
Ia ditangkap dari persembunyiannya yakni di dalam terminal meteran listrik.
“Ini dia,” teriak Guntur, dengan nada tinggi.
Setelah ditangkap, pelaku berusaha melarikan diri dari sergapan warga. Merasa geram dan kesal, warga pun tersulut emosi hingga menghajarnya sampai babak belur.
Usai digebuki, warga akhirnya menghubungi pihak kepolisian setempat untuk diproses secara hukum.
Tidak berapa lama, pihak yang berwajib tiba dilokasi kejadian dan langsung meringkus pelaku untuk dibawa ke Markas Polres Asahan
Anto Zailani Purba yang merupakan warga penghuni Rusunawa Kabupaten Asahan mengatakan, sejak mulai dihuninya Rusunawa itu sudah kerap terjadi tindak kejahatan.
“Seperti pencurian sepeda motor, hilangnya barang milik penghuni di dalam hunian, dan pencurian seperti yang sedang terjadi saat ini,” ujarnya.
“Uda berulang kali terjadi pencurin bang, makanya kami kesal kali,” lanjutnya.
Anto berharap, dengan tertangkapnya terduga pencurian tersebut agar warga Rusunawa menjaga keamanan dan lebih ditingkatkan lagi.
Hingga berita ini dilansir, belum ada keterangan resmi dari aparat kepolisian setempat.
Penulis : Anton Arifuddin
Editor. : Frengki