
TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Gubernur Kepri, H Nurdin Basirun mengeluhkan minimnya pendapatan untuk Kepri dari sektor kemaritiman, terutama labuh jangkar.
Untuk itu Nurdin berharap regulasi tentang kemaritiman secepatnya ditetapkan, sehingga Kepri yang berbatasan dengan negara asing mendapatkan penghasilan dari lautnya yang luas.
Nurdin sendiri, selalu berjuang agar Kepri selalu dapat dukungan regulasi ke Jakarta. Bahkan hingga ke Presiden Jokowi. Beberapa di antaranya sudah berhasil, beberapa lagi masih dalam proses.
“Kita ingin sektor ini memberi manfaat besar bagi masyarakat Kepri. Penghasilan dari labuh jangkar misalnya dapat mendukung pembangunan banyak sektor,” kata Nurdin, Jumat (5/7/) di sela-sela kunjungan ke beberapa tempat bersama Dirjen Hubla.
Selain labuh jangkar, Nurdin juga curhat tentang pelabuhan bongkar muat Batu Ampar, Batam. Juga tentang pelabuhan Pelni Karimun dan Pelabuhan Domestik Tanjungpinang.
Terutama, kata Dia, tentang peningkatan kualitas dan kapasitas. Sehingga bongkar muat barang semakin lancar dan murah. Juga mendukung sektor pariwisata yang terus Kepri kembangkan.
“Misalnya Pelindo tak mau memperbaharui, mungkin bisa diserahkan ke pihak swasta,” kata Nurdin.
Ditempat yang sama, Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo dalam lawatannya ke Karimun mengatakan potensi besar sektor ini (kemaritiman, red) bisa untuk kemajuan Kepri.
Menurutnya, memang harus dibangun sejumlah infrastruktur yang memadai di Karimun.
Sementara, tentang labuh jangkar, Agus belum bisa menjanjikan banyak hal untuk Kepri. Karena, kata Agus, ke depan masih banyak hal yang harus dibenahi.
“Termasuk regulasi-regulasinya. Karena kalau tidak dibenahi, kita tidak kompetitif,” kata mantan Dirut PT Inka ini (Prengki/Red)