Hingga 2019, Baliho Dana Desa Alur Baning Tahun 2018 Tidak Terpasang

Rangka baliho
Rangka baliho realisasi Dana Desa (DD) tahun 2017 lalu.

ACEH TENGGARA | Warta Rakyat – Beberapa masyarakat Desa Alur Baning, Kecamatan Babul Rahmah, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) keluhkan hingga tahun 2019 baliho realisasi Dana Desa (DD) tahun 2018 Tidak terpasang. Hal ini membuat masyarakat bertanya-tanya.

Padahal, sesuai intruksi Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), setiap desa diwajibkan memasang baliho realisasi penggunaan DD dan ADD. Bagi desa yang tidak memasang baliho tersebut maka akan dikenakan sanksi.

Salah satu warga Desa Alur Baning, Endy Simamora mengatakan, baliho realisasi DD tahun 2018 belum dipasangkan oleh pemerintah desa setempat.

“Setau saya memang belum ada baliho realisasi DD untuk tahun 2018 ini, tapi kalau untuk baliho realisasi DD 2017 ada kemarin,” kata Endy, Rabu (3/1/2019).

Ia mengakui, tidak adanya baliho tersebut membuat masyarakat khususnya dirinya-sendiri tidak mengetahui berapa realisasi DD di tahun 2018 ini dan pembangunan apa-apa saja.

“Dengan tak dipasangnya baliho tersebut kita masyarakat menjadi tidak tau berapa realisasi DD 2018 dan pembangunan apa saja di desa ini.

Salah satu perangkat desa setempat yang enggan dimuat namanya juga menyampaikan bahwa baliho realisasi DD untuk tahun 2018 memang belum ada dipasang.

“Memang baliho 2018 tak ada, tapi proyek di 2018 ada yaitu pembangunan Gedung Serbaguna yang didalamnya MCK dan satu lagi saya lupa. Setau saya hanya itu program tahun ini,” katanya.

Tempat terpisah, Kepala Desa Alur Baning, Dinto Efendi mengatakan, inilah problem dana desa yang bermasalah di tahun 2018.

Ia menjelaskan, sebenarnya dipemerintahan desa ada yang namanya pendamping desa dengan tujuan mendampingi kepala desa untuk mengurus administrasi dan mungkin masalah pembangunan di desa. Itulah Tugas dan Fungsi (Tufoksi)nya pendamping desa tersbebut.

“Uang baliho, papan proyek dan lain sebagainya sudah diminta pendamping desa dari kami, tapi sampai sekarang belum dikerjakan satupun,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan, yang menjadi ganjalan di 2018 kemarin baik pengajuan, kegiatan ataupun SPJ bermasalah.

“Inilah yang menjadi masalah saat ini dan sampai sekarang pendamping desa kita tidak berani datang kesini. Saya sudah berapa kali mencoba hubungi lewat telpon tapi nomornya tak pernah aktif dan saya juga sudah mencoba mendatangi kerumahnya tapi dia melarikan diri dari belakang rumahnya karna dia tau saya datang,” jelasnya.

Terkait masalah ini, lanjutnya, ia juga sudah menyampaikan ke Camat setempat dan Camat juga sudah merespon dengan baik.

“Saya sudah sampaikan masalah ini ke pak Camat kita, muda-mudahan masalah ini cepat selesai. Dan, saya juga berharap di tahun 2019 ini pendamping desa kita diganti. Intinya, baliho untuk 2018 secepatnya akan keluar, walaupun sudah lewan tahun 2018 tetap kita pasangkan,” tegasnya.

Ia menambahkan, gara-gara ulah pendamping desa tersebut dana desa di tahun 2018 masih bermasalah hingga sekarang.

“Dana desa kita di tahun 2018 yang keluar baru tahap I dan II, sementara tahap terakhir yaitu III masih tersangkut sampai sekarang,” tutupnya.

Pewarta : Amri
Editor.    : Prengki

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

1 Komentar

  1. Sudah sepatutnya masalah seperti ini diberitakan..
    Agar jadi pelajaran ke depannya, dan juga kepada desa yang lainnya agar tidak ada kecurangan dan penyalahgunaan dari pihak mana pun terhadap dana desa..
    Terimakasih berita nyaa.. 😊😊