Kelompok Tani Bintan Timur Ubah Lahan Tidur Jadi Sawah

Parizon saat membersihkan rumput di sekitar tanaman padi di Gg. Lengkuas Jalan Nusantara Km 18, Bintan Timur, Minggu (27/07/2025).f-dewi/wartarakyat.co.id

BINTAN | WARTA RAKYAT – Lahan tidur seluas setengah hektar di kawasan Kampung Bina Desa KM 18 Gang Lengkuas Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan, kini disulap menjadi area persawahan oleh Kelompok Tani Suka Maju. Inisiatif  berawal untuk pembukaan lahan perkebunan, namun pada akhirnya berkembang menjadi budidaya tanaman padi jenis IR 42 karena kondisi lahan yang tidak terlalu basah maupun kering. Usia tanaman saat ini telah mencapai 1,5 bulan.

Ketua Kelompok Tani Suka Maju, Parizon menjelaskan bahwa kondisi lahan yang tidak terlalu basah maupun terlalu kering mendorong kelompoknya untuk mencoba menanam padi.

“Karena di KM 18 ini banyak lahan tidur, awal mulanya kami membuka lahan ini bukan untuk sawah, tetapi lebih ke kebun, tetapi seiring berjalannya waktu kami melihat lahan ini cocok untuk padi, karena dia tidak kering dan juga tidak basah, jadi kami mencoba menanam padi dulu . Kami mempelajari dulu dimana kendalanya,” Ungkap Parizon, Minggu (27/07).

Kendala utama terletak pada proses pematangan lahan, seperti pencabutan pohon-pohon besar hingga ke akar. Meski begitu, para petani tidak menyerah. Mereka pun mendapatkan pembinaan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan, termasuk bantuan pupuk jenis NPK.

Menariknya, pengairan sawah ini belum menggunakan saluran air, hanya mengandalkan curah hujan. padi yang ditanam pun terlihat cukup subur.

Sawah sekitar setengah hektar itu dikerjakan oleh 26 orang anggota kelompok tani. Dalam dua bulan terakhir, mereka rutin bergotong royong seminggu sekali. Kini, dengan padi yang mulai memasuki proses pematangan, kelompok dibagi dalam dua shift dan gotong royong dilaksanakan dua kali sebulan.

Berbeda dari pola tanam sawah konvensional di Sumatra atau Jawa, padi gogo (ladang) di Bintan ini harus mendapat perlakuan khusus. Tanaman gulma cepat tumbuh sehingga lahan harus dibersihkan lebih sering agar pertumbuhan padi tidak terganggu.

“Diladang ini gulma cepat tumbuh, memang harus lebih sering dibersihkan, kalau tidak padi akan kalah dengan gulma,” jelas Parizon

Jika berjalan sesuai rencana, panen perdana akan dilakukan pada bulan September mendatang. Parizon berharap keberadaan sawah ini dapat menjadi titik awal kemajuan desa.

“Kami ingin pemerintah bisa melihat dan membina desa ini agar lebih maju. Selain untuk kesejahteraan anggota, sawah ini bisa jadi potensi agrowisata,” imbuhnya.

Sementara itu, Yulhasna, petani perorangan, di Gang Rawa 4, Kampung Bina Desa turut memanfaatkan program dari Kementerian Pertanian melalui DKPP Bintan yang menyediakan bibit bagi masyarakat yang ingin mengolah lahan tidur.

Dirinya secara pribadi mengolah lahan tidur yang berada di bagian samping dan belakang rumahnya.  Padi yang ditanamnya saat ini telah berusia 27 Hari.

Berbeda dengan lahan yang berada di Gg. Lengkuas, lahan di Gg Rawa 4 ini lebih basah dan lebih banyak air.

“Kemarin kami olah lahan ini tiga hari saja, mulai dari membajak, merondap, lalu menanam. Walau belum sempurna, semoga percobaan ini berhasil. Jika berhasil, kami akan lanjutkan budidaya ini,” jelasnya.

Yulhasna berharap langkah ini dapat menginspirasi warga lain untuk memanfaatkan lahan yang selama ini hanya ditanami palawija, agar ke depan sawah bisa menjadi sumber pangan sekaligus peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan Ita Rosmeili mengatakan, kelompok tani atau perorangan yang mengolah lahan tidur untuk budidaya padi gogo diberikan fasilitasi untuk bantuan benih, dukungan pupuk dan pendampingan.

“Petani Kita bantu fasilitasi ke Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kepri untuk bantuan benih padi, kemudian juga dukungan pupuk serta pendampingan teknik budidaya oleh penyuluh pertanian lapangan seperti mulai dari pengolahan lahan, perlakuan benih sebelum ditanam, penanaman dan pemupukan,” jelasnya.

Khusus di Jalan Nusantara KM 18, Kelurahan Gunung Lengkuas terdapat empat titik lokasi yang telah ditanamai padi gogo, yaitu di Gang Mawar, dan Gang Lengkuas, Gang Rawa 1, dan Gang Rawa 4 Kampung Bina Desa.  Seluruh padi yang ditanam adalah jenis yang sama yaitu padi jenis IR 42.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses