Diduga Terlilit Hutang, Pemuda 23 Tahun Gantung Diri di Waduk Kolong Enam

Jasad K saat ditemukan warga di pinggir waduk Kolong Enam, Kecamatan Bintan Timur, Rabu (11/6) pagi. f-ist

BINTAN | WARTA RAKYAT– Seorang pria berinisial K (23) ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon di pinggir Waduk Kolong Enam, Kecamatan Bintan Timur, Rabu  (11/6). Korban yang bekerja sebagai karyawan subcon di sebuah perusahaan di Bintan itu diduga mengalami tekanan finansial sebelum kejadian tragis ini.

“Jasad K ditemukan oleh warga sekitar pada pukul 06.30 pagi, yang kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Bintan Timur. Polisi segera berkoordinasi dengan rumah sakit untuk mengevakuasi jenazah serta meminta tim identifikasi Satreskrim Polres Bintan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar IPDA Daeng Salamun, Kanit Satreskrim Polsek Bintan Timur saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (11/6) siang.

IPDA Daeng Salamun mengatakan dari hasil pemeriksaan terhadap ponsel korban menemukan percakapan terkait hutang, serta keberadaan aplikasi trading dan game online yang diduga memiliki kaitan dengan kondisi finansialnya sebelum kejadian.

“Polisi menemukan saksi yang merupakan teman almarhum, bahwa korban ini pernah berkeluh-kesah terlilit hutang, dan kita juga melakukan pengecekan di HP korban dan menemukan beberapa percakapan di WA terkait pembicaraan hutang,”

“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan faktor lain yang mempengaruhi keputusan korban,” lanjutnya.

Dari hasil visum yang dilakukan, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, beberapa indikasi menguatkan dugaan bunuh diri.

“Kita sudah meminta rumah sakit melakukan visum, hasil visum bahwa dugaan sementara tidak ditemukan adanya tanda kekerasan, dari pemeriksaan lidah tergigit dan di kemaluan mengeluarkan sperma yang menandakan korban gantung diri,” beber Daeng

Pihak kepolisian tetap melanjutkan investigasi untuk memastikan semua aspek yang berkontribusi dalam peristiwa ini.

“Jasad korban telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Keluarga menolak dilakukan otopsi dan menerima kejadian ini sebagai takdir,” tutupnya.

Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap kondisi mental dan keuangan, terutama bagi generasi muda yang menghadapi tekanan finansial.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses