BINTAN |WARTA RAKYAT– Untuk menanggulangi potensi bencana alam yang mungkin terjadi pada akhir tahun 2024. BPBD Bintan melaksanakan pelatihan bersama untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi antar lembaga terkait di wilayah Trikora, Senin (23/12/2024).
Pelatihan ini melibatkan berbagai pihak seperti Basarnas, Kepolisian, TNI, POLRI, TAGANA, dan unsur terkait lainnya di Kabupaten Bintan. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi antar lembaga dalam menanggulangi bencana, serta mengurangi dampak yang mungkin terjadi.
Para personil itu dilatih untuk menggunakan peralatan dan juga simulasi penyelamatan korban tenggelam.
“Mudah-mudahan kesiapsiagaan kita, kita yang pertama mempercayakan personil yang cakap di dalam memberikan bantuan kepada masyarakat,” Ucap Ramlah, Kepala BPBD Bintan. “Kami juga mensimulasikan penggunaan peralatan kepada mereka untuk dioperasionalkan,” lanjutnya.
Dengan prediksi BMKG pihaknya juga akan memberikan edukasi ke masyarakat melalui Kecamatan lewat surat edaran Bupati dan juga himbauan melalui spanduk.
Sebanyak 30 orang personil yang meliputi tim terpadu yang meliputi Satpol PP dan kepolisian dikerahkan untuk memberikan peringatan.
“Kemudian dari PMI ada sekitar 5 orang, juga dari Tagana, Pramuka dan masyarakat kita jadwalkan setiap hari untuk memberikan himbauan kepada pengunjung pantai Trikora khususnya, karena saya melihat tadi juga gelombangnya cukup tinggi,” beber Ramlah
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi pengunjung supaya tidak terlalu berenang ke tengah, tim terpadu juga melakukan peringatan dari laut.
Sementara untuk Posko penyelamatan di bangun di pantai Trikora, karena potensi tenggelam dan kecelakaan laut cukup tinggi di wilayah tersebut.
Operasi Kesiapsiagaan ini dimulai sejak tanggal 22 Desember sampai dengan 2 Januari 2025.
Terkait bantuan yang diberikan pemerintah jika terjadi bencana, Ramlah mengatakan anggarannya sudah disiapkan melalui dana rutin BPBD Bintan.
“Kalau dana rutin dari BPBD yang ada dalam bantuan logistik, terkait dengan kerusakan rumah akibat bencana, itu kita ambil dari anggaran dana bantuan tak terencana DPT yang anggarannya ada di BPKAD, tapi kalau untuk bantuan logistic, itu ada, kita sudah siapkan logistiknya di BBD dan Dinas Sosial,” tutup Ramlah. (dw)