TANJUNGPINANG|WARTA RAKYAT – Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah-Raja Ariza (Lis-Raja) dipastikan akan amanah dalam programnya soal seragam gratis bagi siswa.
Saat Debat Publik yang diselenggarakan KPU Tanjungpinang di Hotel CK Tanjungpinang, Sabtu (19/10/2024) malam, Lis mengatakan, orangtua tidak akan dibebani lagi biaya pembelian seragam untuk siswa baru yang masuk SD dan SMP.
“Kami akan berikan seragam yang lengkap. Tidak dikurangi. Jadi tidak lagi membebani masyarakat kita,” ujar Lis menanggapi pertanyaan panelis.
Kemudian, Lis-Raja juga akan membagikan seragam itu lebih cepat. Jangan sampai orangtua membeli seragam anak-anaknya, barulah seragam bantuan pemerintah datang.
Kata dia, yang terjadi belakangan ini adalah, seragam gratis justru dibagikan di semester berikutnya. Bahkan saat akan kenaikan kelas.
Jika seragam dibagikan lima hingga enam bulan setelah siswa masuk sekolah, maka sudah pasti orangtua membeli seragam anak-anaknya.
“Kita tidak akan membiarkan itu terjadi. Manfaat bantuan itu harus cepat dirasakan siswa. Makanya, distribusinya harus cepat dan lengkap. Itulah namanya gratis. Tidak dikurangi,” tegas Lis.
Disampaikannya juga, membuat program itu mudah. Merealisasikannya yang sulit. Butuh perencanaan matang dan pengawasan. Jika tidak diawasi, itulah yang terjadi. Seragam baru dibagikan di semester berikutnya.
Program Pendidikan Gratis 100 persen yang diusung pasangan Lis-Raja tidak hanya seragam gratis, juga Lembar Kerja Siswa (LKS) ikut digratiskan.
Program ini dibuat karena selama ini banyak warga yang mengeluh soal pendidikan gratis. Hal itu terbukti saat Lis-Raja melakukan sosialisasi dan kampanye selama.
“Kami sudah keliling di 100 titik lebih dan bertanya langsung ke masyarakat apakah mereka sudah merasakan pendidikan gratis 100 persen, tidak. Selalu itu jawaban masyarakat. Karena itulah masyarakat Tanjungpinang sangat menantikan program kami ini,” ungkapnya.
Jika dilihat, ada tiga perbedaan yang sangat mencolok antara program Lis-Raja dengan program walikota sebelumnya yakni, seragam paket komplit, penyaluran cepat serta LKS juga digratiskan.
Menanggapi pernyataan Lis terkait penyaluran seragam gratis yang lambat, Calon Walikota Rahma mengatakan, hal itu dikarenakan seragam tersebut dikerjakan penjahit lokal.
“Namanya program baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, tentu butuh proses dan tahapan. Kita harus cari formulasi yang tepat,” ucapnya.
Bagi masyarakat, urusan formulasi dan jahit menjahit itu masalah pemerintah. Namun jika seragam lambat datang, orangtua yang kelimpungan mencari uang untuk membeli seragam anaknya.
Masyarakat butuh cepat agar tidak mengeluarkan biaya. Inilah yang akan dilakukan Lis-Raja. Kerja cepat. Lis-Raja akan membenahi persoalan lambatnya pembagian seragam ini. (Red)