PEKANBARU | WARTA RAKYAT – Dalam suasana yang penuh dengan nuansa adat dan tradisi, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menghadiri majelis penganugerahan gelar adat kepada Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Muhammad Ali dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).
Gubernur Ansar tampil dengan pakaian kebesaran adat Melayu pada acara yang berlangsung pada hari Rabu, (05/06) di Balai Adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.
Dalam acara yang bersejarah ini, Laksamana TNI Muhammad Ali yang juga pernah menjabat sebagai Panglima Kogabwilhan I yang bermarkas di Tanjungpinang, Kepri, dianugerahi gelar adat Datuk Seri Segara Utama Setia Wangsa.
Makna dari gelar adat Datuk Seri Segara Utama Setia Wangsa itu memiliki arti “Seorang pemimpin yang penuh dengan kebaikan dan kemuliaan, memiliki kekuatan yang besar, serta mampu pula menggunakan kekuatannya untuk menjalankan kewajiban dan menjunjung kesetiaan kepada bangsa dan negara”.
Gubernur Ansar Ahmad, yang juga memiliki gelar Datok Setiabijaya Mahkotanegeri, berkesempatan memasangkan pingat kepada Laksamana TNI Muhammad Ali sebagai simbol penganugerahan gelar tersebut.
Gubernur Ansar mengaku turut berbangga atas penabalan adat kepada Datuk Seri Segara Utama Setia Wangsa. Ini menandakan masyarakat dan Lembaga Adat Melayu Provinsi Riau sangat menghargai kontribusi dan dedikasi Kasal.
“Melihat profil, performa, serta karir beliau, dapat kita lihat bahwa beliau adalah orang yang tepat dan patut diberikan gelar adat ini. Jasa-jasanya selama ini dalam menjaga kedaulatan negara sangat berarti. Mudah-mudahan ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarir dengan lebih baik” ucapnya.
Seusai menerima penganugerahan tersebut, Kasal menyampaikan ucapan terima kasih atas penabalan gelar adat melayu yang diberikan oleh LAM Riau kepadanya. Menurut Kasal, gelar tersebut menjadi kehormatan tersendiri serta merupakan amanah yang harus dijaga.
“Penganugerahan ini juga memberikan konsekuensi kepada saya selaku Kepala Staf TNI Angkatan Laut maupun pribadi, untuk dapat mencurahkan perhatian dan segala daya upaya, bersama-sama dengan pemerintah daerah serta masyarakat Riau guna meningkatkan keamanan wilayah di perairan laut,” tegas Kasal.
Sementara itu, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Datuk Seri Raja Marjohan Yusuf menyampaikan, dengan penabalan ini, KASAL sudah menjadi Melayu yang sejati. Gelar datuk adat yang diberikan merupakan sosok panutan, manghaluskan yang kasar, meluruskan yang melintang, dan membetulkan yang salah.
”Datuk adat adalah tempat yang kusut diselesaikan, keruh dijernihkan, tempat sengketa diselesaikan, tempat hukum dijalankan, tempat adat ditegakkan, serta menjadi tempat undang – undang,” ungkap Datuk Seri Raja Marjohan Yusuf.