BATAM | WARTA RAKYAT – Mewakili Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin, M.Pd. menerima kunjungan kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo di ruang Rapat Embung Fatimah Lantai IV, Selasa (4/06/2024). Rombongan yang dipimpin Plh. Asisten I, Ganis Pramudito itu bertujuan untuk menggali informasi tentang peningkatan investasi dan penanganan konflik sosial di Batam.
Sekda Kota Batam Jefridin, mengapresiasi dan berterimakasih atas kunjungan kerja Pemkab Purworejo ke Kota Batam.
“Atas nama Bapak Wali Kota Batam Haji Muhammad Rudi, kami mengucapkan selamat datang di Kota Batam, kota bandar dunia madani. Batam adalah miniatur Indonesia, seluruh suku dan agama ada di Batam. Bahkan ada 5 ribu tenaga kerja asing yang berada di Batam,” ucapnya.
Batam, lanjutnya, merupakan satu dari tujuh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Provinsi Kepri memiliki jumlah penduduk 2,1 jiwa dan sekitar 1,3 juta jiwa bertempat tinggal di Kota Batam. Ia menyampaikan bahwa di tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Kota Batam 7,04 persen.
“Capaian pertumbuhan ekonomi Batam pada 2023 itu terjadi peningkatan dibandingkan pertumbuhan ekonomi Batam pada 2022 yang diangka 6,84 persen. Bahkan, capaian pada 2023 ini, melebihi pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri di angka 5,2 persen dan nasional di angka 5,05 persen,” jelasnya.
Terkait investasi, pada triwulan 1 tahun 2023 yakni mencapai Rp7,44 triliun. Jika dibandingkan dengan triwulan 1 tahun 2023 realisasi investasi sebesar Rp3,9 triliun. Kota Batam sebagai penyumbang terbesar peningkatan investasi di Kepri, yakni sebesar 72,5 persen dan 27,5 persen dari 6 kabupaten/kota di Kepri
Menceritakan kondisi Batam, ia mengatakan bahwa Batam dikembangkan sebagai daerah industri, perdagangan/jasa, alihkapal dan pariwisata. Batam tidak memiliki hasil bumi, maupum tambang dan hanya mengandalkan letaknya yang strategis.
“Batam juga dikembangkan sebagai kota Meeting, Incentive, Exhibition dan Convention (MICE). Kami mengandalkan pajak dan retribusi daerah untuk pembangunan infrastruktur dan melaksanakan kegiatan lainnya. Target pendapatan asli daerah (PAD) kami menargetkan Rp1,7 triliun,” jelasnya.
Kebijakan Wali Kota menurutnya bukan hanya dibidang infrastruktur tapi bagaimana kelompok masyarakat bisa bersinergi selain Forkopimda. Selama ini koordinasi antara Pemko Batam dengan Forkopimda sangat baik, sehingga saat terjadi konflik sosial dapat ditangani dengan cepat. Bahkan untuk RT/RW juga telah dibentuk forum koordinasi RT/RW.
“Kami juga memiliki kelompok Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Bahkan indeks kerukunan umat beragama tahun 2022 di Kepri mencapai 85,78 persen, tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia dan Batam memberikan kontribusi terbesar akan pencapaian tersebut,” katanya.
Dikesempatan itu Jefridin juga memaparkan program unggulan Wali Kota Batam yakni pembangunan sarana prasarana kelurahan (PSPK). Tiap tahun dianggarkan Rp3,5 miliar untuk pembangunan infrastruktur di lingkungan pemukiman masyarakat.
Plh. Asisten I Pemkab Purworejo, Ganis Pramudito menyampaikan terimakasih atas penyambutan dari Pemerintah Kota Batam. Ia menjelaskan Pemkab Purworejo ingin mengetahui strategi untuk meningkatkan investasi. Begitu juga dengan penanganan konflik sosial di Kota Batam, menurutnya perlu diketahui strategi yang dilakukan oleh Pemko Batam.
“Batam ini sangat luar biasa, kami berharap dari kunjungan kerja ini ada hal positif yang dapat kami bawa pulang ke Purworejo,” ucapnya.
Informasi yang disampaikan Sekretaris Daerah Kota Batam, menurutnya akan menjadi masukan bagi Pemkab Purworejo dalam meningkatkan investasi dan mengatasi konflik sosial di Kabupaten Purworejo.(*)