TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang mengundang para distributor pangan di Kota Tanjungpinang untuk membahas ketersediaan dan kenaikan sejumlah bahan pangan.
Dalam kesempatatan itu didatangkan distrubutor beras, ayam, minyak goreng. Namun tidak banyak yang hadir karena beberapa distributor juga mengadakan rapat bersama Disdagin Kepri.
Kepala Bidang (Kabid) Stabilisasi Harga Disdagin Tanjungpinang, Riyanto, menjelaskan dalam rapat koordinasi itu diketahui terjadi kenaikan harga ayam, beras dan kacang panjang.
Harga ayam naik diakibatkan harga di kandang peternak tempat pedagang membeli ayam terjadi kenaikan, selain itu ukuran ayam saat ini relatif kecil dari biasanya.
“Sebagai solusinya untuk mengendalikan harga sudah berkoordinasi dengan peternak di Bintan. Yang jelas saat ini stoknya aman,” kata Riyanto, usai rapat koordinasi, Senin (27/5)
Kemudian untuk harga beras SPHP mengalami kenaikan karena ada kebijakan dari Badan Pangan Nasional tentang penyesuaian harga akibat kenaikan harga gabah di petani.
“Tapi harga di pasaran saat ini tidak mencapai harga eceran tertinggi, hanya di kisaran Rp 62 ribu untuk kemasan 5 Kg, sementara HET nya Rp 65 ribu,” terangnya.
Kemudian untuk penyebab kenaikan harga sayur kacang panjang karena panen petani tidak maksimal dan adanya hama penyakit di tanaman kacang sehingga hasilnya berkurang.
“Sekarang harganya Rp 28 ribu, sementara normalnya Rp 13 ribu,” ungkapnya.
Untuk solusinya, lanjut Riyanto sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) akan dilakukan gerakan pangan murah untuk pengendalian harga dan menjaga stabilitas harga.
“DP3 juga berencana akan memperluas lahan untuk penamaman sayur kacang panjang untuk pengendalian harga,” tambahnya.