TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Pejabat Wali Kota Tanjungpinang Hasan melakukan pengecekan ketersediaan bahan pokok di Pasar Bintan Center hingga distributor beras di daerah setempat, Selasa (24/10/2023).
Bukan hanya soal ketersediaan bahan pokok, tinjauan itu juga dilakukan dalam rangka memastikan kestabilan harga bahan pokok untuk antisipasi inflasi tetap stabil.
Peninjauan dilakukan bersama Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Riany, Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (DP3) Yoni Fadri, Kepala Bulog Tanjunpinang Meizarani dan unsur Forum Koordinasi Perangkat Daerah (Forkopimda).
Dalam peninjauan itu, Hasan menyoroti ada perbedaan harga cabe nano atau cabe setan antar pedagang di Pasar Bintan Center. Menurutnya, selisih harga antar pedagang sangat signifikan.
“Ada jual Rp68 ribu per kilogram (Kg), ada Rp73 Ribu per Kg dan ada Rp75 Ribu per Kg. Beda harganya dari satu penjual ke penjual cukup siginifikan,” ujarnya.
Hasan mengatakan, perbedaan harga itu karena cabe tersebut karena adanya biaya transportasi. Mayoritas cabe setan didatangkan pedagang dari Pulau Jawa dengan menggunakan pesawat.
Oleh karenanya, Hasan meminta kepada Disdagin mencari dan memanggil distributor untuk berdiskusi mencari solusi perbedaan harga tersebut.
“Khusus cabe nano saya sudah minta Disdagin cari distributor kita panggil dan kita musyawarah,” ucapnya.
Sementara untuk bahan pokok lainnya seperti cabe merah, rawit hingga daging, Hasan memastikan stok dan harga masih aman dan terkendali.
“Secara keseluruhan tercukupi semua, kita tinggal jaga soal stabilitas harga saja, kuncinya ada distributor,” ujarnya.
Dalam peninjauan itu, Hasan juga menyoroti harga beras Bulog merek SPHP dijual distributor seharga Rp57 ribu per karung 5 Kg.
Dia meminta distributor untuk menjual ke konsumen Rp56 ribu, karena distributor mengambil beras di Bulog Tanjungpinang dengan harga dibawah Rp56 Ribu. “Saya minta tidak boleh lebih dari itu Rp56 ribu,” katanya.
Selain itu, ia juga meminta pada distributor untuk membuat list harga beras terutama untuk beras Bulog, hal itu supaya masyarakat bisa mengetahuinya.
Ikuti Selengkapnya Artikel Kami di Google News – Wartarakyat.co.id