TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Pemerintah Kota Tanjungpinang melakukan penyesuaian target pendapatan asli daerah (PAD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) tahun anggaran 2023.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang Hasan menyampaikan, penyesuaian proyeksi pendapatan merupakan hal biasa dan harus realistis melihat angka pendapatan daerah.
“Setelah kita telaah ternyata harus diturunkan,” kata Hasan saat diwawancarai usai menghadiri Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-78 di kawasan Tepi Laut Tanjungpinang, Kamis (5/10/2023).
Menurutnya, penyesuaian target PAD dilakukan untuk menghindari terjadi defisit anggaran. Terjadi defisit, kata Hasan, tentunya tidak sehat dalam pelaksanaan program kerja.
“Mengurangi kebijakan yang sudah diambil seperti TPP dan lainnya tidak mungkin, tapi sudah dapat kita selesaikan dan kita turunkan,” ujarnya.
Hasan juga meminta OPD penghasil misalnya BPPRD Tanjungpinang agar bisa membuat inovasi baru untuk menghasilkan pendapatan daerah.
“Saya sudah rapat juga dengan BPPRD kemarin, saya harap harus ada inovasi, karena banyak potensi, misalnya baliho yang disegel kemarin itu diminta lagi untuk mengurus izin sehingga dapat pendapatan,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Tanjungpinang Zulhidayat mengatakan, penyesuaian target PAD karena melihat realisasi PAD hingga September 2023 baru mencapai 50 persen.
“Jadi kita melihat progres capaian PAD sampai September masih diangka 50 persen, padahal waktu tinggal tiga bulan lagi, oleh karena itu kita sesuaikan pendapatan,” jelas Zulhidayat saat dihubungi Wartarakyat.co.id.
Ia menyampaikan, realisasi PAD hingga September 2023 baru mencapai Rp68 Miliar dari target Rp133 Miliar. Dari target tersebut, lanjut Zulhidayat, Pemko melakukan penyesuaian PAD sebesar Rp33 Miliar.
“Karena itu kita coba rasionalisasi pendapatan menjadi Rp100 Miliar dari target Rp133 Miliar,” imbuhnya.