Ketua Komisi II DPRD Kepri Minta Lahan Terlantar Dimanfaatkan untuk Pertanian

Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin dalam rapat DPRD.

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin meminta pemerintah memperbanyak lahan-lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Wahyu mengatakan, pemerintah dapat mendata lahan-lahan terlantar agar dimanfaatkan untuk lahan pertanian.

Nantinya, para petani binaan pemerintah akan ditempatkan untuk memanfaatkan lahan dan diberikan pendampingan serta bantuan modal dan bibit.

“Agar supaya harga stabil, Kepri harusnya punya lumbung pangan,” katanya, Jum’at (15/9/2023).

Politisi PKS itu menerangkan, hasil panen para petani ini nantinya akan ditampung oleh BUMD Kepri.

Hasil panen akan digunakan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasaran.

“BUMD harus punya gudang pangan sendiri dan menampung hasil panen untuk disalurkan ke masyarakat sebagai komoditas pembanding,” terangnya.

Sebelumnya, Kepala Bulog Cabang Tanjungpinang, Meizarani membeberkan penyebab naiknya harga beras.

Meizarani mengatakan, kenaikan harga beras disebabkan menurunnya produksi beras dan mahalnya harga gabah.

“Karena produksinya menurun dan harga gabah di petani naik jadi Rp7.000 per kilogram,” katanya, Selasa (12/9/2023).

Selain itu, pasokan di dalam negeri juga berkurang imbas kebijakan penghentian ekspor oleh negara penghasil beras seperti India.

“Selain itu ada juga pelarangan ekspor dari beberapa negara lain seperti India,” ujarnya.

Dosen STIE Pembangunan Tanjungpinang, Indra Bastian Tahir mengatakan, kenaikan harga beras bisa memicu inflasi.

“Kenaikan harga beras memang dapat menyebabkan inflasi walaupun kontribusi kenaikan beras hanya berkontribusi 0,04-0,08 persen untuk seluruh komoditas inflasi,” katanya, Kamis (14/9/2023) siang.

Indra menuturkan, untuk mencegah inflasi, pemerintah perlu melakukan intervensi dengan operasi pasar.

Operasi pasar juga harus disertai dengan pengawasan dan sanksi bagi distributor yang menaikkan harga dan menimbun beras.

“Pemerintah dapat menggelar operasi pasar bersama Bulog untuk menjaga supply chain beras agar harga tetap stabil dan untuk menindak para distributor dan retiler yang menaikkan harga beras,” tuturnya.

Di Kota Tanjungpinang, kenaikan harga beras pun mulai berdampak. Pengusaha rumah makan kompak menaikkan harga makanan.

Haryono alah satu pengusaha nasi padang di Jalan Hanjoyo Putro mengatakan, nasi padang yang biasanya ia jual Rp10 ribu per bungkus, naik menjadi Rp12 ribu per bungkusnya.

“Jadi rencananya kita naikkan besok. Nanti kita akan informasikan di depan,” katanya, Kamis (14/9/2023).

Haryono membeberkan, nasi yang jual menggunakan beras Minang Raya yang harganya naik dari Rp11 ribu per kilogram menjadi Rp14 ribu per kilogram.

“Jadi saya itu biasanya belanja beli perkilogram, seperti beras Minang Raya dan jenis lainya. Maka dari itu mau tidak mau saya naikkan,” bebernya.

Disinggung dengan kenaikan harga apakah tidak takut pelanggan lari, Haryono mengaku tidak bisa berbuat apa-apa.

Menurutnya, memang biasanya dagangan nasi padang miliknya ditengah dijual Rp10 ribu perbungkus masih banyak pembeli.

“Kalau saya naikkan besok, saya tidak tau apakah masih ada yang beli. Kalau tidak ada terpaksa tutup dulu sementara 1 sampai 2 minggu,” jelasnya.

Ia juga berharap harga beras bisa kembali turun, sehingga tidak berdampak kepada pedagang rumah makan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.