Pedagang Tinggalkan Pasar Puan Ramah Karena Sepi Pembeli

Tinggalkan
Lapak Pasar Puan Ramah kosong setelah ditinggal pedagang. Pedagang tinggalkan Pasar Puan Ramah karena sepi pembeli

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Pedagang mulai tinggalkan Pasar Puan Ramah yang berada di Jalan Kijang Lama, Kilometer 7 Tanjunpinang, karena sepi pembeli.

Pasar Puan Ramah merupakan pasar relokasi untuk pedagang selama Pasar Baru Tanjungpinang masih dalam proses pembangunan.

Bacaan Lainnya

Pasar ini diresmikan langsung oleh Wali Kota Tanjungpinang Rahma pada tahun lalu tepatnya pada bulan September.

Salah satu pedagang Gunawan mengaku, awalnya banyak pedagang yang berjualan di pasar ini.

Namun, semakin lama para pedagang mulai pindah untuk kembali berjualan di sekitaran Pasar Baru 1 dan 2, maupun buka kios sendiri.

“Sekarang hanya tinggal 10 pedagang, dari sebelumnya sebanyak 200an pedagang,” ujarnya salah satu pedagang yang bertahan di Pasar Puan Ramah, Rabu (30/8/2023).

Menurutnya, Pasar Puan Ramah di tinggalkan oleh pedagang lantaran sepi pembeli. Kondisi ini, juga dirasakan langsung oleh Gunawan.

Pedagang rempah-rempah masakan ini mengaku hanya meraup omset penjualan senilai Rp80 ribu sehari. Bahkan, ia kerap merasakan tidak ada pembeli saat sehari berjualan di Pasar tersebut.

“Waktu di Pasar Baru 1 Tanjungpinang, sehari bisa dapat Rp1 juta. Disini, paling banyak Rp80 ribu, bahkan sering tidak ada pembeli dalam sehari,” ungkapnya.

Selain masalah pelanggan, kurangnya lapak juga menjadi alasan bagi pedagang untuk pergi. Kata Gunawan, para pedagang memiliki lebih dari 5 meja lapak untuk berjualan.

Sejak dipindahkan ke Pasar Puan Ramah, lapak yang mereka dapatkan hanya satu. Gunawan menilai, satu lapak tidak cukup, mengingat banyaknya dagangan yang dijual.

“Cuma dapat satu lapak, tidak cukup untuk meletakkan barang dagangan yang banyak. Tapi, pedagang kaki lima malah dapat dua lapak, kita cuma dapat satu,” kata Gunawan.

Gunawan menegaskan, ia tidak akan pergi dari Pasar Puan Ramah ini. Namun, ia berharap jumlah meja dapat dikembalikan seperti dulu, ketika Pasar Baru 1 usai direvitalisasi.

“Saya tetap setia bertahan di Pasar Batu 7 ini, tapi dengan harapan jumlah meja dibalikin seperti dulu,” imbuhnya.

Ikuti Selengkapnya Artikel Kami di Google News – Wartarakyat.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.