TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Para pelaku usaha yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Tanjungpinang, membahas penyesuaian tarif angkutan kota atau angkot di wilayah setempat.
Ketua Organda Kota Tanjungpinang Adamir menyampaikan, penyesuaian tarif dilakukan agar angkot dapat bersaing dengan transportasi online.
Karena dengan tarif sebesar Rp7 ribu untuk dalam kota dari Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) hingga Kilometer 6 Tanjungpinang, menyebabkan minat warga berkurang menggunakan angkot.
Menurutnya, masyarakat lebih cenderung memilih transportasi online yang tarifnya lebih murah.
“Jadi dengan adanya nanti kestabilan ongkos ini, kita bisa bersaing dengan transportasi online. Maka angkot ini akan berjalan dengan baik,” ujarnya saat ditemui di Taman Batu 10 Tanjungpinang, Jumat (11/8/2023).
Ia mengungkapkan, beberapa hari lalu pihaknya telah memfasilitasi rapat pembahasan penyesuaian tarif yang dihadiri lebih kurang 50 orang supir angkot.
Namun dalam rapat tersebut belum dapat diambil keputusan besaran tarif angkot terbaru.
Hal itu, kata dia, dalam rapat itu tidak dihadiri 50+1 sopir angkot yang tergabung dalam organda alias tidak kuorum.
“Jadi belum bisa mengambil keputusan, berdasarkan data sopir angkot yang terdata dalam Organda Tanjunpinang ada 150 orang, kemarin hadir hanya 50 orang, jadi tidak bisa ambil keputusan karena tidak kuorum,” ucapnya.
Menurutnya, dalam rapat tersebut sopir angkot juga sudah menyampaikan beberapa usulan tarif dari Rp5 Ribu hingga Rp6 ribu khusus orang dewasa. “Untuk pelajar belum ada usulan berapa,” ujarnya.
Pihaknya, kata dia, dalam waktu dekat kembali akan membahas penyesuaian tarif bersama sopir angkot yang tergabung dalam Organda.
Dalam rapat tersebut akan membahas lebih detail penyesuaian tarif untuk dalam kota, hingga tarif untuk para pelajar.
“Bagusnya untuk pelajar tarifnya Rp4 ribu. Kalau ongkos tarifnya murah, biasanya dapat dua nanti bisa dapat 10 penumpang pelajar. Kalau ongkos 4 ribu kalau 10 orang sudah Rp40 ribu. Itu perhitungan bisnis dagang, tapi bagi sopir angkot perlu kita beri pemahaman,” jelasnya.
Ia menambahkan, setelah penyesuaian tarif angkot disepakati, selanjutnya akan diserahkan ke Dinas Perhubungan Tanjunpinang dan Wali Kota Tanjungpinang Rahma untuk di SK.
“Mudah-mudahan dengan tarif baru nanti dapat menarik kembali minat masyarakat naik angkot,” imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang Rahma menyampaikan, nasib sopir angkot harus menjadi perhatian setelah ketatnya persaingan dengan transportasi online yang sudah menjamur di Tanjungpinang.
Menurutnya, penyesuaian tarif lebih murah menjadi salah satu solusi supaya angkot dapat bersaing dengan transportasi online dan dapat menarik minat masyarakat kembali menggunakan jasa angkot.
“Kalau saya punya prinsip untuk apa mahal tapi yang naik sedikit, biarlah murah tapi banyak yang naik. Murah dalam kategori standar,” ujarannya usai penyerahan paket sembako kepada sopir angkot.
Artikel ini merupakan bagian dari Fokus: “Mati Suri Angkot Tanjungpinang“