Tiga SMPN Tanjungpinang Diajukan Jadi Rujukan Google

PPDB
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang Endang Susilawati (Foto: Sahrul/Wartarakyat.co.id)

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang Endang Susilawati menyampaikan, tiga SMPN diajukan untuk sekolah rujukan dalam penerapan teknologi Google dalam proses pembelajaran.

Ketiga sekolah itu diantaranya SMPN 5 Tanjungpinang, SMPN 8 Tanjungpinang, dan SMPN 11 Tanjungpinang.

Bacaan Lainnya

Ia menyampaikan, untuk tahap awal terdapat 15 guru dari ketiga sekolah tersebut yang akan mendapatkan pelatihan langsung dari Google.

“Pelatihan itu terkait pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan sepenuhnya menggunakan media yang berbasis teknologi,” ucap Endang belum lama ini.

Menurutnya, program ini dapat memberikan manfaat yang cukup banyak bagi dunia pendidikan di Kota Tanjungpinang. Salah satunya, mengurangi penggunaan kertas dalam proses belajar mengajar.

“Jadi ini nanti berlaku untuk semua mata pelajaran akan sepenuhnya menggunakan Chromebook,” ujar Endang.

Untuk fasilitas sendiri, lanjutnya, beberapa sekolah sudah memiliki Chromebook yang siap pakai. Nantinya, akan ada penambahan jumlah Chromebook yang kurang di setiap satuan pendidikan.

“Kalau nantinya ada pelatihan dan membutuhkan anggaran nanti akan dibantu dari anggaran daerah,” kata Endang.

Menurutnya, dengan adanya penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar, akan membuat kegemaran anak dalam menggunakan gadget menjadi terarah.

“Karena dalam prosesnya nanti akan ada operator yang memastikan gadget tersebut aman untuk para siswa,” ujarnya.

“Mungkin tidak bisa full langsung tanpa kertas kita lakukan secara bertahap, tapi untuk tahap awal kita harap di setiap sekolah ada 2 kelas yang bisa benar-benar melaksanakan program ini,” ucap Endang mengakhiri.

Ikuti Selengkapnya Artikel Kami di Google News – Wartarakyat.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.