TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin meminta Pemprov Kepri dan Kabupaten/Kota segera menangani kenaikan harga telur.
Wahyu menuturkan, pemerintah harus segera mengintervensi pasar untuk menstabilkan harga telur.
“Saya harap harga telur bisa stabil kembali, pemerintah harus tahu apa penyebabnya,” katanya, Sabtu (27/5/2023).
Wahyu menerangkan, jika melihat sebelum Ramadhan 1444 Hijriah, harga telur terus mengalami kenaikan.
Sebelum Ramadhan 144 Hijriah, harga telur hanya Rp50 ribu per papan, nomor 2 Rp48 ribu per papan.
“Pemerintah harus turun tangan terkait kenaikan ini bisa jadi karena stok terbatas dan pengiriman yang terlambat. Apabila ditemukan penimbunan, maka saya harap ini ditindak tegas oleh Satgas Pangan,” tegasnya.
Sebelumnya, David pedagang telur di Pasar Bintan Center melaporkan bahwa harga telur nomor 1 dibanderol Rp57 ribu per papan, nomor 2 Rp55 ribu per papan.
“Kalau nomor tiga naik Rp. 1000. Kemarin, Rp. 52 ribu, sekarang Rp. 53 ribu per papan. Sudah naik dari dua hari lalu, kita kurang tau penyebabnya. Ambil dari agen sudah segitu harganya,” ujar David, Kamis (25/5/2023).
Naiknya harga telur ayam ini berpengaruh dengan omset penjualannya. Saat ini, kata David telur ayam yang terjual hanya beberapa papan saja.
“Kalau naik pasti ada komplain dari pelanggan. Mereka nanya kenapa naik. Dalam sehari beberapa papan saja terjual,” ungkapnya.
Sementara Siska, pedagang lainnya, menyampaikan bahwa harga telur ayam ras dari agen memang mengalami kenaikan. Menurutnya, kenaikan ini disebabkan stok ayam petelur menipis
“Harga dari agen itu mulai naik. Katanya stok ayam petelur sekarang tidak banyak jadi jumlah telur berkurang,” pungkasnya.