Anggota DPRD Kepri Sirajudin Nur Temu Dialog dengan Komunitas Kicau Mania Tanjungpinang

Anggota DPRD Kepulauan Riau, Sirajudin Nur saat bertemu dengan Komunitas Kicau Mania Kota Tanjungpinang dan komunitas pecinta burung lainnya di Kedai Kopi Qozy, Tanjungpinang, Minggu (14/5/2023).(Foto: Dok. Pribadi)

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Sirajudin Nur menggelar temu dialog dengan Komunitas Kicau Mania Kota Tanjungpinang di Kedai Kopi Qozy Batu 8 Atas, Kota Tanjungpinang, Minggu (14/5/2023).

Dalam pertemuan itu, Sirajudin menyatakan dukungannya kepada Komunitas Kicau Mania untuk mendapat bantuan dari pemerintah.

“Saya akan dukung kawan-kawan komunitas mendapatkan bantuan hibah lahan dan gantangan dari Pemprov Kepri, kawan-kawan siapkan saja proposalnya,” katanya.

 

Sirajudin menuturkan, hibah lahan dan gantangan sangat dibutuhkan oleh komunitas pecinta burung ini.

Hibah lahan akan dijadikan sebagai venue tetap, sementara gantangan atau gantungan sangkar burung merupakan fasilitas pendukung yang selama ini masih dipinjam.

“Selama ini kawan-kawan setiap menggelar event pasti minjam gantangan, tentu ini memberatkan. Kalau pemerintah bisa bantu, kenapa tidak,” tuturnya.

Selain itu, Sirajudin Nur juga mendorong agar Pemprov Kepri kembali menggelar lomba kicau burung Gubernur Cup.

Terakhir kali, Gubernur Cup dilaksanakan sebelum pandemi Covid-19, hingga saat ini belum ada event lanjutan.

“Saya mendorong ada kalender event tahunan khusus kawan-kawan pecinta burung ini, Gubernur Cup harus dilanjutkan,” tambahnya.

Sebelumnya, Koordinator Kicau Mania Kota Tanjungpinang, Dudi J atau akrab disapa Jujuk mengatakan, gantangan burung diperlukan untuk kegiatan lomba.

“Jadi kalau komunitas kita ingin membuat lomba, ya disitu. Ntar dibuatkan paddock nya, tempat duduk nya,” katanya.

Jujuk menuturkan, setakat ini, Komunitas Kicau Mania dan komunitas pecinta burung lainnya harus menyewa gantangan setiap menggelar event.

Padahal kata Jujuk, event kicau burung berpotensi menghidupkan pariwisata Kepri, khususnya Kota Tanjungpinang.

Ia mengungkapkan, event kicau burung bisa mendatangkan penonton hingga ribuan orang dan bisa membantu peningkatan pendapatan masyarakat khususnya UMKM.

“Kami minta diwadahi seperti pembuatan gantangan dari pemerintah, untuk kita buat lomba,” ujarnya.

Jujuk menerangkan, selain gantangan, komunitas juga mengharapkan adanya bantuan hibah lahan, sebagai venue permanen setiap event kicau burung.

Komunitas menyatakan kesiapannya untuk menanggung biaya perawatan venue, baik membayar biaya listrik dan air.

“Jadi kalau ada gantangan, kami tidak perlu sewa tempat, kami akan bantu kelola mulai dari listrik dan air,” terangnya.

Jujuk pun berharap usulan ini bisa diterima oleh pemerintah, apalagi komunitas mereka selalu menggelar event secara bergiliran setiap pekannya.

“Kalau kami setiap minggu pasti ada acara, bergantian antara EO. Di Tanjungpinang ada 5 EO yang statusnya nasional yang 1 independen,” tambahnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.