TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Sebanyak 22 Jurnalis di Tanjungpinang ikuti workshop Isu Migran dan Pengungsi yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bekerjasama dengan International Organization for Migration (IOM) Indonesia di Pelangi Hotel & Resort, Rabu (10/5/2023).
Pengurus AJI Indonesia, Nany Afrida mengatakan, media workshop ini digelar secara marathon di 8 kota di Indonesia, yakni, Tanjungpinang, Medan, Batam, Makassar, Surabaya, Pekanbaru, Kupang, dan Jakarta.
“Tanjungpinang sendiri menjadi kota pertama yang melaksanakan workshop ini. Semoga ini dapat menambah pengetahuan bagi para jurnalis dan menjadi bekal buat kita,” kata Anggota Bidang Gender, Anak dan Kelompok Marjinal AJI Indonesia itu.
Nany juga turut mengapresiasi, kehadiran IOM Indonesia, UNHCR, dan Satgas PPLN Kabupaten Bintan dalam workshop tersebut.
“Terima kasih teman-teman UNHCR, IOM dan Satgas PPLN Bintan karena hadir dalam kegiatan ini,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris AJI Tanjungpinang Sutana mengatakan, melalui kegiatan ini tentunya para jurnalis bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak soal standar peliputan isu migran dan pengungsi.
“Apalagi saat ini banyak terjadinya gesekan antara pengungsi dengan masyarakat. Baik kriminal, maupun sosial. Jadi ini titik sorot dalam hal peliputan para pengungsi,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini sangat penting dilakukan, untuk meningkatkan kapasitas para jurnalis terhadap isu kemanusian, termasuk soal migran dan pengungsi.
Dia juga menyampaikan, sehari sebelumnya, AJI Indonesia bersama IOM juga telah melakukan kegiatan Editorial Roundtable yang dihadiri oleh 5 editor media di Kota Tanjungpinang.
Dalam kegiatan Workshop Isu Migran dan Pengungsi ini, AJI Tanjungpinang bertindak sebagai fasilitator.
Adapun narasumber yang memberikan materi dalam workshop ini, yakni, Nany Afrida dari AJI Indonesia, Imelda dari IOM Indonesia, Melisa Sidabutar selaku Protection Associate dari United Nations High Commissioner for Refugees UNHCR, dan Dedi Wiza dari Satgas PPLN Kabupaten Bintan.