TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Permintaan daging segar jelang Idul Fitri diprediksi bakal meningkat, hal ini sesuai dengan asumsi masyarakat yang mempercayai daging segar lebih lezat dibandingkan daging sapi beku.
Untuk penuhi kebutuhan masyarakat tersebut, pedagang sapi di Tanjungpinang datangkan sapi dari Kabupaten Kepulauan Anambas, Sabtu (8/4/2023).
Puluhan ekor sapi jenis sapi bali dan sapi PO tiba di Pelabuhan Tanjung Unggat, Tanjungpinang sekira pukul 13.00 WIB.
Pejabat Karantina Pertanian Wilayah Kerja Sri Payung telah siaga untuk melakukan pemeriksaan terhadap kedatangan sapi tersebut.
Pemeriksaan yang dilakukan petugas meliputi pemeriksaan kelengkapan dokumen dan pemeriksaan fisik.
Selain pemeriksaan, petugas juga melakukan desinfeksi terhadap sapi, kapal dan kendaraan penjemput.
Menurut Dorisman, selaku dokter hewan yang bertugas, desinfeksi bertujuan untuk menghilangkan dan membunuh sumber penyakit yang kemungkinan dapat terbawa oleh media pembawa dan alat angkut.
“Sehingga desinfeksi sangat diperlukan sebagai salah satu upaya mencegah masuk dan tersebarnya HPHK,” ujarnya.
“Tidak hanya penyakit mulut dan kuku yang kita cegah, masih ada penyakit hewan lain juga yang perlu diwaspadai, seperti Lumpy Skin Disease (LSD) yang dapat ditularkan oleh vektor,” tambahnya.
Vektor penyakit adalah serangga atau organisme hidup lain pembawa agen infeksius dari suatu individu terinfeksi ke individu rentan.
Pada hewan ternak salah satu vektor penyakit yang harus diwaspadai adalah lalat dan serangga lainnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan dinyatakan sehat, sapi-sapi diturunkan dari kapal, untuk dibawa ke kandang peternak.
Tiga hari ke depan, Pejabat Karantina dan Pejabat Otoritas Veteriner akan melakukan monitoring dan pengawasan di kandang, untuk memastikan kesehatan sapi-sapi tersebut.
“Dengan datangnya sapi dari Anambas tersebut, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan daging segar di Tanjungpinang. Karantina bersama instansi terkait akan terus memberikan pelayanan prima, demi kelancaran kebutuhan pangan disini,” ujar Aris Hadiyono, Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang.