TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengapresiasi kesigapan pelayanan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Thabib.
Pasalnya dalam waktu dekat ini rumah sakit milik Pemprov Kepri itu akan kembali melayani pasien lama penderita kanker yang ingin melakukan kemotrapi dengan menggunakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Hal itu disampaikan Rudy setelah menerima informasi terbaru dari Humas RSUP Raja Ahmad Thabib, Rabu 17 Januari 2023.
“Terima kasih kepada manajemen RSUD RAT & BPJS Tanjungpinang serta terima kasih tidak terhingga kepada Kolonel Laut (K) dr. Anang Mufti Sumarsono, M.Adm.Kes.,Sp.B.Onk atas pengabdiannya kepada masyarakat,” ujar Rudi Chua.
Politi Partai Hanura ini mengimbau bagi pasien yang sebelumnya melakukan kemoterapy bisa melanjutkan kembali di RSUD Raja Ahmad Thabib.
“Untuk pasien lama penderita kanker yang melakukan kemotrapi di RSUD RAT menggunakan BPJS akan mulai dapat dilayani kembali setiap hari sabtu dan minggu di POLI RSUD RAT,” ungkapnya.
“Pengumuman resmi menyusul,” tutupnya.
Humas RSUD Raja Ahmad Thabib mengungkapkan, pihaknya telah membuka kembali pelayanan pasien untuk Cemoterapy pada hari Senin hingga Jumat. Sedangkan pelayanan konsultasi dengan dr. Anang Mufti Sumarsono dibuka pada hari Sabtu dan Minggu.
Diketahui, sebelumnya dikabarkan sejumlah pasien yang melakukan cemoterapy di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Thabib sempat mengeluhkan pelayanan dari phak rumah sakit.
Hal itu disampaikan Resmi Simanjuntak pada Senin 16 Januari 2023 lalu.
Ia berharap agar manajemen RSUD Raja Ahmad Thabib melayani kembali apa yang menjadi keluhan.
“Kami sangat kecewa karena tidak bisa cemotherapy sejak awal tahun 2023 lalu di RSUD RAT, karena Dokter Anang sudah ke Jakarta. Pihak rumah sakit mengatakan bersedia memberikan rujukan ke Batam, namun pihak rumah sakit Batam tidak bisa memakai BPJS Kesehatan,” katanya.
“Jadi karena memerlukan biaya yang besar dan di Rumah Sakit Batam tidak bisa BPJS Kesehatan sehingga kami tidak mampu melanjutkan cemotherapy ke Batam,” ungkapnya.