TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Wahyu Wahyudin mengapresiasi Gubernur Ansar Ahmad yang menaikkan gaji guru PTK Non ASN tahun ini.
Menurutnya anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini kenaikan gaji Rp100 ribu merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap kinerja guru yang bekerja keras mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Diketahui, dengan kenaikan Rp100 ribu, gaji PTK Non ASN naik dari Rp2,4 juta menjadi Rp2,5 juta per bulan.
“Saya apresiasi pak Gubernur telah menaikkan gaji guru PTK Non ASN. Para guru telah bekerja keras dan sudah sepatutnya kesejahteraannya diperhatikan,” katanya, Kamis (12/1/2023).
Kendati demikian, Ketua Komisi II itu menerangkan, kenaikan gaji Rp100 ribu masih jauh dari harapan jika dibandingkan dengan kenaikan harga kebutuhan pokok.
Selain itu, guru masih terbebani dengan mahalnya biaya transportasi dari rumah ke sekolah imbas penghapusan BBM premium.
“BBM Pertalite saat ini Rp10 ribu, naik dari sebelumnya Rp7.650, ini seharusnya menjadi indikator penilaian kenaikan gaji guru, seperti tarif transportasi kapal misalnya yang naik 20 persen,” terangnya.
Wahyu pun berharap Dinas Pendidikan Kepri mengoptimalkan kuota PPPK guru tahun 2023 untuk guru PTK Non ASN.
Diketahui, saat ini, Pemprov Kepri memiliki 2.952 PTK Non ASN, meliputi guru dan tenaga kependidikan di SMA sederajat.
“Agar guru sejahtera, Disdik mesti optimalkan kuota PPPK tahun ini, guru PTK Non ASN harus jadi prioritas penerimaan, mereka telah bekerja keras selama ini,” harapnya.