Ironisnya, dalam penjabaran tersebut rencana pengeluaran lebih besar dari pada rencana pendapatan.
Menurutnya, dalam pertemuan itu Direksi menyampaikan biaya operasional senilai Rp 300 juta, sedangkan potensi pendapatan hanya mencapai Rp 200 juta.
“Berarti akan rugi lagi dong. Jadi kenapa saya harus lanjutkan sesuatu, kalau ceritanya rugi terus,” tegasnya.
Ia menambahkan, Direksi BUMD juga menyampaikan jumlah saldo perusahaan tertanggal 18 November 2022 hanya tersisa Rp34 Juta. Rahma mengaku tengah mempertimbangkan apakah ada pergantian Direksi atau perusahaan ditutup.
“Saya akan mempertimbangkan secara matang apakah tetap dilanjut penerima calon Direksi baru atau tutup saja,” imbuhnya.
Direksi BUMD Mengundurkan Diri
Direktur Utama (Dirut) dan Direktur Fahmi dan Irwandi dikabarkan mengundurkan diri dari Direksi BUMD PT Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB).
Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang, Hermawan membenarkan pengunduran diri Direksi BUMD PT TMB tersebut.
Kata Hermawan, pengunduran diri itu disampaikan secara lisan oleh Fahmi dan Irwandi saat RUPS pada Jum’at, 18 November lalu.