Apa kabar, Bang Sira? Alhamdulillah, baik. Sehat, alhamdulillah.
kunjungan, saya akan mengusulkan perbaikan dan pengadaan sarana prasarana Puskesmas secara bertahap di APBD Kepri tahun 2023.
Selain itu, saya juga akan mengusulkan pengadaan kapal ambulance laut. Secara topografi, kapal ini diperlukan untuk merujuk pasien ke RSUD Kabupaten/Kota. Saya akan koordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kepri, karena secara aturan dibenarkan untuk memberikan dukungan fasilitas Sarpras Puskesmas dari APBD Provinsi
Bidang ekonomi kerakyatan, ini yang seperti apa, Bang Sira?
Penguatan ekonomi kerakyatan ini, tentu dengan tetap melibatkan Pemerintah daerah. Memaksimalkan peran pemerintah daerah untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan melalui anggaran dan regulasi yang berpihak, kolaborasi antar kekuatan di masyarakat. Dengan kolaborasi pemerintah, masyarakat, diyakini akan menjadi sebuah kekuatan dalam membangun fondasi ekonomi rakyat.
Saya mendorong, agar APBD pro ekonomi kerakyatan, baik langsung maupun tidak langsung. Yang tidak langsung, misalnya, pembangunan infrastruktur, dasar pelaksanaan program pembangunannya harus benar-benar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Bukan karena pesanan atau sekedar proyek monumental. Jika membangun jalan-jembatan, itu benar-benar jalan-jembatan yang dapat meningkatkan produksi dan distribusi produk UMKM, hasil pertanian, misalnya.
Ini beda ya dengan program penguatan komunitas?
Iya beda. Kalau penguatan komunitas, itu lebih ke kelompok-kelompok di masyarakat. Tujuannya sama, penguatan ekonomi. Program ini bertujuan untuk Mewujudkan ketahanan, kemandirian dan keberdayaan kelompok masyarakat melalui program peningkatan kapasitas sumberdaya kelompok. Kelompok yang dimaksud meliputi komunitas seni budaya, olahraga, pariwisata, nelayan, petani, kepemudaan, paguyuban, komunitas hobi, profesi dan sejenisnya.
Sudah pernah ada kegiatan atau program pembangunan untuk kelompok-kelompok ini sebelumnya?
Sudah ada. Beberapa diantaranya, pelatihan kewirausahaan bagi pemuda, pelatihan kapasitas kader dan tenaga kesehatan, pelatihan Pengelolaan Kawasan Pariwisata Berbasis Masyarakat , Pelatihan Tata Boga Ibu rumah tangga, Pelatihan Keterampilan Kerja Berbasis Kompetensi Bagi Pemuda hingga Penguatan Kapasitas Koperasi Masyarakat.
Terakhir, program kebudayaan Melayu. Ini seperti apa, Bang Sira?
Kepulauan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu, harus terus diberi perhatian dan dukungan. Kebudayaan Melayu harus menjadi kekuatan dan pilar penting pembangunan daerah. Karena itu upaya pelestarian budaya Melayu harus terus dilakukan tanpa henti.
Konkretnya, ya selama ini kita sudah gelar kegiatan Kepri berkompang dan segera kita gelar lagi acaranya. Kemudian, lomba perahu Jong dan beberapa kegiatan lainnya. Intinya, bagaimana Kepri ini menjadi pusat kebudayaan Melayu. Kebudayaan Melayu harus kuat di tanahnya sendiri.
Kapan kira-kira persoalan ini, kelima program prioritas ini dapat diatasi?
Tidak bisa diatasi 100 persen pun, paling tidak ya, diminimalkan. Ada komitmen Pemerintah daerah, apakah itu Pemprov Kepri, juga pemerintah kabupaten-kota. Ini yang paling penting. Perlu gerak cepat. Saya Belum Bisa Tidur nyenyak kalau urusan ini belum selesai. Makanya, ini perlu nafas panjang. Tidak bisa sehari dua hari, semangat selesai, habis kita. Untuk itu, perlu semangat yang tiada henti untuk Kepri. Sesuai slogan saya, Semangat Kepri Tiada Henti. (sa)