TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Tim pusat penelitian Asia Competitiveness Institute (ACI) dari Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKYSPP), National of University Singapore (NUS) melakukan kunjungan kerja ke Kepri untuk belajar terkait faktor penguatan daya saing ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau yang terus bertumbuh pasca wabah Covid-19.
Kedatangan rombongan pusat penelitian ACI disambut langsung oleh Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad, yang didampingi oleh Analis Kebijakan Ahli Utama Provinsi Kepulauan Riau Dr. Syamsul Bahrum di Ruang Kerja Kantor Gubernur, Lt.4, Dompak, Senin (18/07).
Rombongan pusat penelitian ACI dari NUS ini dipimpin langsung oleh Direktur ACI, Prof. Paul Cheung, beserta rombongan Research Asistant ACI, Doris Liew Wan Yin, Kevin Chen Xian An, dan Clarie Handoko yang kemudian Research Associate ACI, Tan Kway Guan.
Pada kesempatan itu, Paul Cheung, menanyakan peran Gubernur Ansar terkait penguatan daya saing yang membuat pertumbuhan ekonomi Kepri yang semakin membaik pasca Covid-19 dibandingkan dengan beberapa Provinsi lainnya.
“Kami sangat terkesan dengan apa yang Gubernur lakukan, dengan statement dan program-program Gubernur saat ini, yang kami rasa sangat kredibel membuat ekonomi Kepri bertumbuh pasca Covid, apa saja yang Gubernur lakukan,” papar Paul Cheung.
Paul Cheung juga menyebutkan bahwa dengan hasil penguatan daya saing ekonomi Provinsi Kepri yang meningkat, pihak LKYSPP ingin lakukan kerjasama dengan Provinsi Kepri serta mengundang Gubernur Ansar untuk memberikan kuliah umum di Singapura.
“Kami ketahui, hasil penelitian dengan beberapa Provinsi lainnya di Indonesia, Kepri mendapati peningkatan ekonomi pasca Covid, membuat kami dari LKYSPP ingin lakukan kerjasama dengan Pemprov Kepri, serta jika berkenan, kami mengundang Gubernur untuk hadir memberikan kuliah umum di Singapura,” sebut Paul Cheung.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Ansar menyebutkan bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepri tidak terlepas dari peran pegawai pemerintah yang terus melakukan terobosan serta masyarakat Kepri yang selalu berinovasi guna menciptakan roda pemulihan ekonomi.
“Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepri bukan hal yang dapat dilakukan secara mudah dan singkat, banyak stakeholder terkait yang selalu berjuang, melakukan terobosan-terobosan baru, guna memberikan peluang kepada masyarakat untuk menggerakkan roda ekonomi kembali. Tentunya, peran masyarakat Kepri yang berinovasi untuk maju masuk kedalam faktor tersebut,” tutur Gubernur Ansar.
Gubernur Ansar juga menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau selalu terbuka dengan pihak manapun yang ingin melakukan kerjasama dengan pemerintah, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kepri.
“Kami sangat terbuka dengan investor asing, atau dengan pihak manapun yang ingin melakukan kerjasama dengan Kepri. Tentunya, pemerintah akan fasilitasi kerjasama tersebut dengan semampunya, selagi itu membawa kesejahteraan untuk masyarakat Kepri dan memajukan Kepri, kita pasti dukung dan fasilitasi,” pungkas Gubernur Ansar.
Lanjut, Gubernur Ansar memaparkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang diterapkan Provinsi Kepri yang masih sangat berpotensi untuk dikembangkan, dan juga penerapan wilayah Free Trade Zone (FTZ) pada Kota Batam, Kabupaten Bintan, Serta Kabupaten Karimun yang maju pesat.
“Provinsi Kepri memiliki wilayah FTZ atau zona perdagangan bebas yang artinya perdagang Ekspor tidak lagi dikenakan pajak dan Bea Cukai, hal ini bisa kita kerjasamakan mengingat posisi Kepri dan Singapura yang strategis, tentunya kita juga menerapkan KEK di Galang batang, Nongsa Digital Park, Batam Aero Technic yang masih sangat berpotensi,” Imbuhnya. (mit)