Masyarakat Sidamanik Tolak Keras Penggantian Perkebunan Teh Jadi Perkebunan Sawit

Kondisi lahan perkebunan saat sudah di ratakan

SIMALUNGUN | WARTA RAKYAT – Masyarakat Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun menolak keras pengalihan perkebunan teh jadi perkebunan sawit di wilayah Kecamatan Sidamanik.

Berdasarkan pantauan awak media ini di lokasi kejadian tepatnya diwilayah bahbutong pada Kamis (09/06/2022) sore, tampak sejumlah pekerja dan alat berat meratakan tanah perkebunan teh yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata di Kabupaten Simalungun itu.

Hal itu disampaikan salah satu warga di Kecamatan Sidamanik, Sinaga

“Kegiatan alat berat yang meratakan areal tersebut adalah untuk di tanami jenis tanaman sawit hal itu membuat kami jadi resah,” kata Sinaga.

Sementara itu praktisi hukum, yang juga seorang Advokat di Kabupaten Simalungun, Tumora Oloan Simbolon, SH mengatakan, dalam waktu dekat ini masyarakat setempat akan melakukan aksi besar-besaran apabila pengerjaan pengalihan fungsi masih tetap berlanjut.

“Dalam waktu dekat masyarakat Sidamanik khususnya daerah bawah akan melakukan aksi apabila pengerjaan tersebut tidak dihentikan,” ujar Tumora Oloan Simbolon, SH

“Kami masyarakat Sidamanik khususnya daerah Bahbutong sangat tidak setuju dengan tindakan PTPN IV yang mengalihkan perkebunan, yang tadinya kebun teh beralih jadi kebun sawit,” lanjutnya.

Kondisi lahan saat masih perkebunan teh

Tumora Oloan mengungkapkan, adapun alasan masyarakat menolak peralihan fungsi tanah menjadi perkebunan sawit untuk mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor dan kenaikan suhu udara yang tadinya sejuk akan berubah menjadi panas dan kekeringan.

“Apabila lahan teh diganti menjadi sawit maka bencana akan mengintai masyarakat kedepannya, contohnya banjir, longsor,dan kenaikan suhu udara yang tadinya sejuk akan berubah menjadi panas dan kekeringan juga akan terjadi,” katanya.

“Kita lihat saja kampung tetangga kita yang dulunya kebun teh menjadi kebun sawit contohnya panei Tongah, Bahbirung Ulu dan yang lainnya, sangat mengeluhkan resiko nya,” tutupnya.

Hingga berita ini diunggah, belum ada tanggapan resmi dari pihak Perebunnan PTPN IV Kecamatan Sidamanik, meskipun awak media ini sudah beberapa kali melakukan upaya konfirmasi melalui telepon selulernya.(SDR)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.