
TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT — Saat ini jumlah truk pengangkut sampah terdata 51 unit, kontainer atau bak sampah sekitar 25 unit.
Mulai tahun ini tim kebersihan yang semula di Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan, Pemukiman, Kebersihan dan
Pertamanan (Perkim) Kota Tanjungpinang berpindah ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanjungpinang.
Bahkan, tahun lalu harusnya dapat bantuan bak sampah dari pemerintah pusat. Namun di tengah wabah saat ini, beberapa anggaran dari pusat di tarif termasuk bantuan tersebut.
Sehingga, tim yang ada harus bisa memaksimalkan peralatan yang ada.
Kadisperkim Kota Tanjungpinang, Djasman menuturkan, idealnya, harus ada 80-100 unit truk sampah. Sedangkan jumlah bak sampah, minimal ada 100 unit dan sebaiknya di atas 100 unit.
Bisa dibayangkan masih banyaknya kekurangan. Peralatan yang ada sekarang inilah yang bisa mereka manfaatkan.

“Secara STOK baru tim kebersihan berada di DLH. Meski demikian truk dan bak kontainer pemeliharaannya masih di Perkim,” ucapnya.
Ia pun mengajak serta masyarakat turut serta membantu pemerintah. Minimal jangan membuang sampah sembarangan.
Persoalan klasik yang terjadi dari dulu sampai sekarang masih saja terjadi yakni, kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah.
Masih ada saja warga yang melaju naik motor atau mobil, lalu mengurangi kecepatan sambil melempar sampah ke pinggir jalan.
Hal ini membuat lingkungan sekitar berserak dan bahkan menimbulkan bau tak sedap dan mendatangkan banyak lalat.
Karena itulah, Djasman dulu melakukan koordinasi dengan camat dan lurah agar bisa membujuk warga yang memiliki lahan untuk menghibahkannya kepada pemerintah, sehingga ke depan sudah ada tempat untuk kontainer sampah nanti.
Saat ini, terutama di Jalan Kamboja, sudah ada warga yang menghibahkan lahannya untuk tempat kontainer sampah.
Ada juga developer yang berbaik hati dengan membangun bak sampah permanen di atas lahannya. Yang seperti ini sangat diharapkan. Karena untuk mengatasi persoalan di kota ini harus dilakukan bersama-sama. (adv)