Ria Ukur Minta Pemko Ajak Pengusaha Alokasikan Dana CSR Bangun Dunia Pendidikan

Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Ria Ukur Rindu Tondang, SE. (foto: Dokumentasi WARTARAKYAT/sebelum COVID-19)

TANJUNGPINANG | WARTA RAKYAT – Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Ria Ukur Rindu Tondang, SE berharap Pemko Tanjungpinang mengajak masyarakat pada umumnya dan khususnya pengusaha membangun sarana dan prasarana sekolah di Tanjungpinang.

Menurutnya, selain mengandalkan APBD Kota Tanjungpinang, APBD Kepri serta APBN pusat perlu juga dari kalangan masyarakat maupun pengusaha melalui Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.

Hal ini disampaikan anggota DPRD Tanjungpinang Ria Ukur Rindu Tondang, di Tanjungpinang, Selasa (22/9).

“Saya yakin banyak juga pelaku usaha yang ingin berkontribusi dalam dunia pendidikan. Ini perlu dihimpun dan dirancang secara matang,” ujar Ria Ukur sapaan akrab Sekretaris Fraksi NasDem ini.

Ia meminta agar dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial ditengah lingkungan juga dikucurkan oleh pengusaha bagi dunia pendidikan.

Menurutnya hal ini bukan tak mungkin dilaksanakan dan juga bukan hal yang baru.

Bahkan, lanjutnya, beberapa pengusaha sudah melaksanakan seperti bantuan dana CSR di Penyengat dan pembangunan Surau Nurul Ilmi, di Perumahan Kijang Kencana 3 dari PT Angkasa Pura Cabang Tanjungpinang beberapa bulan lalu.

“Yang perlu dilakukan pemerintah melalui tim yang dibentuk agar menghimpun dana tersebut dan duduk bersama untuk membahasnya,” ucap wakil rakyat dari Dapil Bukit Bestari ini.

Ria menilai masih banyak pengusaha yang ingin berkontribusi dalam dunia pendidikan sesuai kemampuan mereka untuk membantu ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah.

Misalnya, ujar Ria Ukur, ada satu pengusaha yang membantu membangun ruang kelas baru bagi sekolah tertentu.

Selain itu, membeli perangkat pendukung sistem pembelajaran mulai dari kusri, meja, laptop serta berbagai lainnya yang diperlukan pihak sekolah

“Yang penting sudah ada langkah serius untuk memulainya dulu. Ajak pengusaha untuk membahasnya serta siapkan data-data kekurangan sekolah-sekolah yang ada di kota ini,” tuturnya.

Ria Ukur mengungkapkan, dari beberapa sekolah masih banyak kebutuhan yang perlu dilengkapi. Misalnya, kata dia, belum seimbang antara jumlah siswa dengan jumlah toiletnya.

Ia menambahkan, jika persoalan-persoalan seperti ini diuraikan, maka pengusaha akan tergerak hatinya untuk membantu. Dan selama pandemi ini merupakan saat yang tepat.

“Bisa saja nanti, salah satu pengusaha hanya bisa membantu membangun lapangan olahraga. Atau hanya bisa membantu memperbaiki satu toilet sekolah dan itu sudah sangat membantu,” paparnya.

“Jika ada pengusaha yang memperbaiki toilet sekolah misalnya, bisa dilakukan dengan cepat karena siswa sedang belajar dalam jaringan (daring) dan tidak masuk sekolah,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.