TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Riau mendesak agar Pemprov Kepri segera menganggarkan kegiatan normalisasi dan penghijauan Waduk Sei Pulai pada APBD Perubahan 2020.
Hal itu terungkap saat Komisi III DPRD Kepri menyampaikan pada rapat bersama Biro Ekonomi, Dinas PUPR, Dinas Perkim dan juga PDAM Tirta Kepri.
Dalam rapat tersebut membahas terkait kondisi minimnya ketersediaan air baku di sejumlah waduk di Pulau Bintan.
“Kami minta Pemprov Kepri mengalokasikan anggaran secara khusus di APBD Perubahan tahun ini, mengingat kondisi air baku Waduk Sei Pulai saat ini sudah sangat kritis,” ujar Lis Darmansyah, Rabu (13/5/2020) sore.
Lis mengungkapkan, bila kondisi Waduk Sei Pulai yang berada di perbatasan Tanjungpinang dan Bintan ini dibiarkan, dikhawatirkan sangat mempengaruhi air baku.
Dan imbasnya, lanjut dia, masyarakat terancam kesulitan mendapatkan air bersih.
Sebab, Waduk Sei Pulai merupakan salah satu sumber air baku utama, bila keadaan normal bisa memproduksi 200 hingga 250 liter per detiknya.
Tentunya waduk ini sangat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Tanjungpinang dan Bintan dan ini sudah berlangsung sejak lama.
“Untuk itu, kami di Komisi III mengusulkan dengan segera anggaran khusus untuk normalisasi dan penghijauan di Waduk Sei Pulai ini,” tuturnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas PUPR Provinsi Kepri Abu Bakar berjanji akan membawa dalam rapat dengan Plt Gubernur Kepri dan akan mengusulkan anggaran khusus bagi normalisasi Waduk Sei Pulai tersebut.
“Kami akan membawa usulan DPRD Kepri ini dan akan membahasnya bersama Plt Gubernur secara langsung. Bukan hanya waduk Sei Pulai tetapi akan memperhatikan waduk lainnya yang ada di Pulau Bintan ini,” ujar Abu.
Abu juga menerangkan, bahwa sebelumnya Plt Gubernur telah meninjau langsung kondisi Waduk Sei Pulai tersebut.
Dimana kondisi waduk air bakunya sudah sangat kritis juga mendapatai kondisi mesin pompanya dari 4 yang ada tiga diantaranya rusak.
“Pak Gubernur sudah menginstruksikan kepada kami untuk memperbaiki mesin pompa tersebut secepatnya. Agar pendistribusian air bisa lancar kembali,” tutur Abu.