TANJUNGPINANG | Warta Rakyat –
Hingga Minggu (29/3) total Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kepri mencapai 1.649 orang, dari sebelumnya Sabtu (28/3) berjumlah 1.579 orang.
Dari 1.649 orang tersebut terdapat proses pemantauan (665), selesai pemantauan (251), jumlah diperiksa (120), on proses (54) dan negatif (66).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tjetjep Yudiyana, melalui laporan perkembangan kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di wilayah Kepulauan Riau, Minggu (29/03/2020).
Lanjutnya, adapun data Orang Dalam Pemantauan (ODP) per Kabupaten/Kota Se Kepulauan Riau, diantaranya:
1. Kota Batam dari 859 menjadi 920 orang
2. Tanjungpinang sebanyak 111 orang
3. Bintan dari 40 menjadi 45 orang
4. Karimun sebanyak 508 orang
5. Anambas tetap 5 orang dan
6. Natuna dari 56 menjadi 60
Selain itu, jumlah yang tercatat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dari sebelumnya 78, kini mencapai 81 orang.
Data tersebut tersebar, diantaranya:
1. Kota Batam dari 43 menjadi 44 orang
2. Tanjungpinang, tetap 21 orang
3. Bintan, sebelumnya 3 orang menjadi 4.
4. Karimun, 7 orang
5. Anambas, 2 orang
6. Natuna, dari 2 menjadi 3 orang.
Sedangkan pasien positif sesuai hasil uji PCR (Polymerase Chain Reaction) Covid-19 berjumlah 6 orang, yakni Tanjungpinang (2 pasien), Batam (3) dan Karimun (1).
Sementara berdasarkan tes rapid positif (reaktif) sebanyak 8 orang.
“Enam di Tanjungpinang dan dua di Batam,” ujarnya saat konferensi pers di Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Minggu (29/3).
Tjejep menjelaskan, selama wabah Covid merebak sudah ada 6 orang meninggal dunia, diantaranya Batam berjumlah 4 orang yang terdiri 1 positif Covid-19 dan 3 PDP negatif Covid-19 meninggal penyakit penyerta . Kemudian, 2 orang PDP (on proses) diantaranya 1 di Tanjungpinang dan 1 di Karimun.
Tjetjep mengungkapkan, Kepri telah menggunakan dua metode tes untuk menganalisis Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Selain metode swab, bisa juga dilakukan metode rapid test.
Nantinya akan ada dua laporan positif yang dilaporkan yaitu menggunakan swab dan rapid test.
“Seluruh hasil rapid test akan diperiksa kembali swabnya dan akan diperiksa dengan PCR. Namun bagaimanapun kami harus memberitahukannya kepada publik, sebagai bentuk kesiapan kami memberikan informasi secara terbuka kepada publik,” pungkasnya.
Ia menambahkan, warga Kepri tidak perlu terlalu takut, namun tetap waspada apabila angka positif di Kepri bertambah signifikan.
Pasalnya, Kepri sudah mulai melakukan rapid test sejak Jumat (27/3) di Batam, Karimun dan Tanjungpinang.
Diketahui, Kepri mendapat bantuan 3.600 rapid test dari pusat dan sudah disebarkan ke kabupaten kota sebanyak 1.500.
“Rapid test ini menggunakan sampel darah. Hasilnya bisa diperoleh dalam waktu 10 menit,” ucap Tjetjep.
Tjetjep mengatakan, biasanya hasil dari rapid test dan swab hasilnya tidak jauh berbeda. Meskipun demikian semua pasien yang sudah dinyatakan positif lewat rapid test akan tetap dilakukan metode swab.
“Rapid test ini sangat bagus. Karena kita bisa lakukan isolasi dulu menunggu hasil swab. Sekarang metode swab hasil laboratorium lama,” tutupnya.
Pewarta: Prengki
Editor. : Lestari