NATUNA | Warta Rakyat – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Natuna lintas Komisi bersama Dinas Perdagangan Kabupaten Natuna pantau ketersediaan bahan pangan sembako di tengah kesibukan masalah wabah Covid-19. Selasa (24/3) siang
Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan tiga bulan kedepan agar terhindar kelangkaan bahan pangan, sehingga membuat masyarakat menjadi resah.
Pengecekan ketersediaan bahan pangan (sembako) tersebut diantaranya Ketua DPRD Natuna, Andes Putra, Wakil Ketua II DPRD Natuna, Jarmin Sidik, Ketua Komisi I, Wan Arismunandar, Ketua Komisi II, Marzuki beserta Anggota Azy Aska dan Hendri FN.
Andes Putra mengatakan, bahwasannya stock beras bulog masih tergolong aman.
“Untuk ketersediaan stock beras bulog menghadapi wabah corona (Covid-19) saat ini masih aman, sebab stock beras di gudang Bulog Ranai sebanyak 100 ton dan di gudang Bulog Sedanau masih tersedia 90 ton termasuk yang belum bongkar dikapal,” ucapnya
Selain beras bulog, harga sembako di Pasar Tradisional Ranai juga relatif stabil sama dengan harga sebelumnya. Artinya belum ada kenaikan harga yang melonjak secara signifikan.
Andes juga menyampaikan bahwa pihak Bulog berencana menambah distribusi beras bully.
“Untuk kebutuhan beras bulog pada saat situasi normal, pihak bulog mendistribusikan sebanyak 150 ton perbulan. Dan saat adanya wabah Covid-19 ini pihak Bulog akan berencana menambah distribusi beras bulog untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari dalam waktu dekat ini,” jelasnya
Akibat dampak wabah virus corona dan pemberlakuan untuk menghindari keramaian sehingga sangat berpengaruh pada daya beli masyarakat merasa khawatir berbelanja ke pasar.
Harga sembako di Pasar Tradisional Ranai masih relatip stabil hanya saja keluhan pedagang kepada DPRD sepi dari pembeli dampak wabah corona (Covid-19).
Hanya saja, kata Andes, ketersediaan Gula saat ini diperkirakan masih kurang dan para pedagang berencana akan menambah stock gula untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kemudian Jahe merah menjadi barang langka semenjak virus Covid-19 menjadi bencana nasional.
Menurut penuturan pedagang, warga membeli Jahe merah untuk diolah menjadi jamu, kemudian di konsumsi untuk ketahanan tubuh.
Andes mengimbau kepada masyarakat Natuna jangan sampai terjadi panic buying (pembelian berlebih-lebihan) agar tidak menganggu ketersediaan pangan. Terlebih adanya juga himbauan pihak aparat kepolisian untuk tidak menimbun sembako dan memanfaatkan situasi wabah corona untuk mencari keuntungan.
Dia mengajak masyarakat Natuna untuk bersama-sama melawan wabah virus corona dengan tetap menjaga pola hidup sehat, menjaga kebersihan, aktivitas olahraga, dan minum vitamin untuk menambah kekebalan tubuh.
“Hindari keramaian serta berdoa, beriktiar agar virus corona cepat berlalu,” tutupnya.
Pewarta : Zubadri
Editor. : Frengki