Kabar Meninggalnya Pasien Positif COVID-19 di Tanjungpinang Hoax

RSUP Raja Ahmad Thabib, dr. Elfiani Sandri (foto: Ist)

TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Kabar hoax kembali beredar di media sosial facebook dan WhatsApp. Kali ini beredar info, bahwa pasien positif COVID-19, warga Tanjungpinang yang dirawat di RSUP Raja Ahmad Thabib disebut meninggal dunia.

Hal itu disampaikan akun facebook Muhammad Murjani, dalam kolom komentar di status Ses Doank yang diunggah di group InfoPinang, Selasa (17/3).

“Kalau gak salah Alamatnya di Sei jang bg..
Katanya sih Udah meninggal malam ini bg..
Baru dapat kabar juga bg..
(Mohon maaf jika salah)
Hanya dapat kabar dari whatsapp,” tulis Muhammad Murjani, Selasa (17/3) malam.

Bahkan komentar tersebut diyakini netizen lainnya hingga menyebut turut berbelasugkawa.

“Alamaaak ngeri bg😭😭…tg pinang sdh ada korban meninggal.trksh infonya bg🙏,” ucap Ses Doank.

“inalillahi wr….smg tdk tgglkan bekas (saspek) mau di kebumikan dmn bg?,” lanjutnya berkomentar.

Foto hasil Tangkapan layar (screnshoot)

Terpisah, Direktur RSUP Raja Ahmad Thabib, dr. Elfiani Sandri membantah kabar meninggalnya pasien positif COVID-19 warga Tanjungpinang tersebut.

Ia mengatakan, saat ini pasien masih dirawat di RSUP Raja Ahmad Thabib dalam kondisi baik.

“Nggak lah, siapa yang bilang. Nggak lah, nggak, baik baik aja koq. Memang uda banyak ini wa yang masuk nanya ke saya,” ucapnya, Selasa (17/3) sekitar pukul 21.56 Wib.

Satu Pasien Warga Tanjungpinang Positif Covid-19 Dirawat di RSUP

Sebelumnya dikabarkan, satu pasien positif virus Corona atau covid-19 berjenis kelamin laki-laki berinislal PK (71) warga Tanjungpinang dirawat di Rumah Sakit Umum Pemerintah  (RSUP) Raja Ahmad Tabib, Tanjungpinang.

Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Kepri, Tjetjep Yudiana dalam konferensi persnya mengatakan, bahwa ada pasien COVID-19 yang dirawat di Raja Ahmad Thabib.

“Saat ini sudah menjalani perawatan di ruang isolasi,” katanya, Selasa (17/3/2020).

Lanjutnya, pasien tersebut penah berangkat ke Malaysia pada 5 Maret 2020. Kemudian sore hari itu juga kembali ke Tanjungpinang.

Namun pasien mulai merasakan gejala sejak 10 Maret lalu. Kemudian pada tanggal 12 Maret merasakan demam, mual, dan selanjutnya di rumah sakit dilakukan isolasi.

“Tanggal 14 ambil sampel swap tenggorokan. Tanggal 17 ini diumumkan pasien positif,” sebutnya.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya juga sudah melakukan karantina sebanyak 20 orang dari kerabat dan keluarga pasien yang sedang dirawat.

“Sudah dilakukan karantina di rumah sakit,” jelasnya.

Bahkan Tjetjep mengungkapkan, pihaknya melakukan tracking (pelacakan, red) lebih lebar lagi untuk mencari orang yang pernah kontak dengan pasien dan segera melaporkan secepatnya. Hal itu untuk memutuskan mata rantai virus.

“Orang yang dikarantina dan akan dipantau secara intensif oleh tim medis rumah sakit,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam menjelaskan, sampai saat ini pihaknya sudah melakukan presing sebanyak 124 orang.

“Namun kita juga masih melakukan mencari orang dan kerabat yang pernah kontak dengan pasien,” ujarnya.

Pewarta : Prengki
Editor.    : Lestari

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.