JAKARTA | WARTA RAKYAT – Di beberapa tempat di Indonesia, ular sudah lumrah dijadikan santapan.
Mulai dari daging hingga darahnya juga dikonsumsi. Ada yang dihidangkan sebagai obat, dan ada pula sebagai lauk pauk.
Fenomena ular untuk konsumsi mengundang perhatian Ketua yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rachmat.
Dia memberikan saran agar tidak terlalu sering menjadikan ular sebagai lauk pauk utama.
Pasalnya ular merupakan hewan pemakan hewan lain atau Karnivora. Dia mengatakan, jenis hewan seperti ini memang tidak disarankan untuk dimakan manusia.
“Tidak ada rumusnya di kesehatan membolehkan makan hewan karnivora karena memicu bakteri yang tidak baik di tubuh untuk aktif. Dan kalau kita dari segi konservasi itu akan mengurangi populasi di alam karena tidak ada penangkaran ular,” kata Aji saat ditemui di Hutan Kota Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (30/12/2019)
Dia berharap faktor kesehatan dan eksistensi ular di alam bisa jadi pertimbangan masyarakat agat tidak menyantap ular.
Sehingga keberadaan di alam liar tidak terancam.
Sumber: Kompas