TANJUNGPINANG | Warta Rakyat — Puluhan pedagang yang sudah belasan tahun berjualan di Tepi Laut Tanjungpinang di usir Satpol PP menjelang magrib, Jumat (20/12/2019).
Para pedagang telor, jambu dan minuman yang tengah mencari sesuap nasi demi menutupi kelangsungan hidup bagi keluarganya itu teryata tidak membuat iba bagi petugas Satpol PP Tanjungpinang.
Kepada wartawan, Boru, salah satu pedagang yang sudah belasan tahun berjualan, mengatakan, kesal dengan sikap arogansi Satpol PP yang mengusir mereka seenaknya
”Kami disini sudah bertahun-tahun berjualan hanya untuk mencari nafkah 7 anak yang masih kecil-kecil. Jangan mengusir seenaknya. Emangnya kami binatang. Belasan tahun jualan di pinggir taman Boenda tepi laut bersih dan sampah-pun tidak ada berserakan disini.” Ungkapnya dengan kesal.
Aksi Satpol PP yang mengusir tanpa pemberitahuan membuat puluhan pedagang kecewa hingga akhirnya mereka tidak bisa berjualan.
Senada dikatakan Ivan, dirinya berjualan di pinggir taman tepi laut bukan untuk membuat kotor, namun semata-mata mencari rezeki untuk menyambung hidup anak-anak.
”Satpol PP itu kalau mau nertibkan aturan sesuai Perda jangan diskriminasi. Misal seperti Judi yang terang-terangan, Massage esek-esek, Warnat remang-remang, kos bodong dan tempat hiburan yang diduga marak terjadi di tanah Melayu,” tegas pedang boneka lampu ini.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh, larangan berjualan di Tepi Laut hanya alasan klasik yakni untuk meraih penghargaan piala Adipura.
Padahal para pedagang berjualan hanya menjelang magrib sekitar pukul 17.30 Wib hingga malam hari
Jika penilaian dilakukan untuk meraih penghargaan, seharusnya Tim Adipura menilai Sampah di laut Ibukota Tanjungpinang Provinsi Kepri dan pemukiman kumuh dipelantar-pelantar.
Terpisah, Kasi Ops Satpol PP Tanjungpinang, Dian Asmara Siregar mengatakan, saat penertiban dirinya tidak berada di lokasi.
“Maaf ya, kebetulan semalam saya sedang ada tugas di batam,” katanya saat dihubungi, Sabtu (21/12) siang.
Ia mengungkapkan, siang ini para pimpinan sedang mencari solusi untuk mengatasi pernasalahan para pedagang.
“Yang jelas siang ini jam 2 para pimpinan akan melakukan rapat pembahasan terkait permasalahan PKL Tepi Laut,” tuturnya.
“Kita doakan semoga ada solusi terbaik buat para pedagang dan juga para petugas ya bang frengki yang ganteng,” tukasnya.