Menlu Minta Filippina Terus Upayakan Pembebasan 3 WNI Sandera Abu Sayyaf

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi (foto: Istimewa)

FILIPPINA | Warta Rakyat Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan pemerintah Indonesia terus berkomunikasi dengan Filipina soal 3 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Retno berharap pemerintah Filipina membantu membebaskan tiga WNI itu dengan selamat.

“Kami mohon perhatian, kami mohon intensifkan upaya otoritas Filipina agar pembebasan 3 warga negara Indonesia tersebut dapat dilakukan sesegera mungkin dengan selamat,” kata Retno di sela Bali Democracy Forum (BDF) ke-12 di gedung BNDCC, Nusa Dua, Bali, Kamis (5/12/2019).

Retno menyebut Presiden Joko Widodo secara langsung telah menyampaikan hal itu ke Presiden Duterte saat bertemu di Busan, Korea Selatan. Selain itu, Retno mengaku sudah menyampaikan permasalahan itu ke menteri pertahanan Filipina.

“Saya juga berbicara dengan Menteri Pertahanan Filipina. Kita menyampaikan, presiden menyampaikan pada Duterte bahwa masih ada 3 orang indonesia yang berada di selatan Filipina,” sebutnya.

Menurutnya, Duterte menyambut baik permintaan Indonesia itu. Dia mengatakan pemerintah Filipina akan mengusahakan tiga WNi itu dibebaskan dengan selamat.

“Jadi pesannya itu sudah disampaikan presiden dan Presiden Duterte menyambut baik dan berjanji akan berupaya melakukan itu dan bahkan pada retreat kembali menyampaikan masalah tersebut komitmen dari otoritas Filipina untuk membantu membebaskan tiga warga negara Indonesia itu dengan selamat,” tuturnya.

Sebelumnya, kelompok Abu Sayyaf menculik tiga nelayan asal Indonesia dari perairan dekat Lahad Datu, Sabah, Malaysia, dan membawa mereka ke Filipina. Mereka meminta uang tebusan sebesar 30 juta peso (Rp 8,3 miliar) untuk pembebasan mereka. Ketiga WNI itu diketahui telah disandera sejak September lalu.

Tiga WNI yang diculik itu diidentifikasi sebagai Samiun Maneu (27), Maharuydin Lunani (48), dan Muhammad Farhan (27). Lunani dan Farhan merupakan ayah dan anak. Ketiganya diculik oleh sekelompok pria bersenjata dari kapal mereka di perairan Tambisan, Lahad Datu, Sabah, pada September lalu. Dilaporkan bahwa ketiga WNI dibawa ke gugusan Kepulauan Tawi-Tawi di Filipina bagian selatan dan kemudian ke Jolo, yang diketahui merupakan markas Abu Sayyaf.

Sumber: detik.com
Editor.   : marolop

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.