TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Ribuan jemaat padati Pesta Parasinirohaon dan Pembangunan Gereja HKBP Ressort Nommensen Kota Piring Distrik XX Kepri, di Km 7 Kelurahan Melayu Kota Piring, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Minggu (6/10/2019).
Jemaat tersebut terdiri dari jemaat HKBP Ressort Kota Piring, remaja, rombongan jemaat HKBP Ressort Tanjungpinang, HKBP Ressort Tanjung Uban, HKBP Bintan Center dan HKBP Km 57 Bintan.
Baca berita terkait:
- Tidak Cukup Menampung Seluruh Jemaat, HKBP Ressort Nommensen Gelar Pesta Pembangunan
- Ayo! Hadiri Pesta HKBP Ressort Nommensen, ada Hadiah Motor dan dihibur Trio Santana
Selain itu tampak dihadiri Praeses XX Kepri, Pdt Kardi Simanjuntak, S.Th, Anggota DPD RI Kepri, Richard Pasaribu dan pengurus Rumpun Batak Bersatu (RBB).
Praeses XX Kepri, Pdt Kardi Simanjuntak, S.Th dalam sambutannya mengungkapkan, untuk merealisasikan pembangunan Gereja yang tengah direncanakan agar jemaat bahu-membahu dan sehati sepikiran dengan tujuan yang sama.
“Mari kita ambil bagian didalam persekutuan. Sumbangan yang kecil dan besar yang penting sesuai kemampuan dan sukacita memberi,” ungkapnya, Minggu (6/10).
Praeses menambahkan, tidak seorangpun yang mampu menghitung anugerah yang diberikan kepada kita.
“Lebih berbahagia memberi daripada menerima. Oleh karena itu, agar program huria ataupun pembangunan Gereja terlaksana mari kita memberi,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu Pendeta Distrik XX Kepri mengucapkan terimakasih kepada seluruh jemat yang memberikan bantuan.
“Semoga Tuhan memberkati setiap pekerjaan saudara-saudara. Yakinlah setiap orang yang memberikan hatinya untuk kemuliaan Tuhan, pasti Tuhan berkati,” ungkapnya.
Pantauan media ini sejumlah rombongan tampak terlihat manortor (menarik ala batak,red) dengan musik khas batak menghimpun dana.
Selain manortor, tampak juga praeses, pendeta Ressort dan panitia terlibat aktif sebagai juru lelang untuk mendapatkan dana pembangunan gereja tersebut.
Diketahui, sebelumnya Pdt Deser J. Nababan, S.Th mengatakan, untuk membangun gereja yang dimulai dari awal hingga selesai pihaknya harus membutuhkan biaya sekitar Rp 4 Miliar.
Pembangunan tersebut dilakukan bertahap yakni tahap pertama diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar Rp 750 juta.
“Butuh Rp 4 Miliar model bertingkat. Untuk tahap pertama kita harus mempersiapkan dana Rp 750 juta,” jelasnya.
Ia menambahkan, pembangunan tiang pancang yang direncanakan berukuran 14 × 32 meter dengan model bertingkat (basement) itu akan dimulai pada bulan Februari 2020 mendatang.
“setelah nantinya terkumpul maka program pemasangan tiang pancang pembangunan gereja akan segera dimulai,” ungkapnya lagi.
“Desain model bertingkat (basement) dilakukan agar bisa menampung kenderaan bermotor disebakan keterbatasan lahan,” Sebutnya
Pendeta Ressort menurkan, gereja yang berukuran 8 x 18 meter saat ini hanya mampu menampung sekitar 150 jemaat.
Sementara jumlah keseluruhan jemaat yang terdiri dari kalangan ekonomi menengah kebawah itu lebih kurang 300 Kepala Keluarga (KK). Sehingga setiap kebaktian Minggu berlangsung, sejumlah jemaat mengikuti kebaktian dari luar gereja
“Rata-rata bisa ditampung gereja hanya 150 orang,” katanya.
Penulis : Sony
Editor. : Frengki