TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Kasatreskrim Polres Tanjungpinang, AKP Efendrie Alie, S.IP.,MH langsung bergerak cepat mendatangi SMP N 7 Tanjungpinang yang berada di jalan Adi Sucipto KM 10, Rabu (17/7/2019) kemaren.
Kedatangan mantan Kasatnarkoba Polres Tanjungpinang ini guna memastikan kondusifitas keamananan atas antrian puluhan orangtua siswa di sekolah tersebut dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru secara ofline.
“Tadi pagi kami mendapat laporan adanya kegaduhan di sekolah ini. Namun setelah kami langsung turun semuanya berjalan lancar dan kondusif kok,” ujar Efendri yang suka bercengkrama dengan masyarakat itu, Rabu (17/7).
Untuk diketahui, hingga Rabu (17/7) kemaren permasalahan penerimaan peserta didik baru tak kunjung berakhir. Meskipun siswa peserta didik sudah mulai melakukan aktivitas proses belajar mengajar namun ada beberapa siswa yang hingga kini tidak tertampung.
Baca juga: Puluhan Orangtua Geruduk SMP N 7
Baca juga: Tiga Siswa SMP 7 Ditangkap Satpol PP
Pantauan media ini, sejumlah orangtua mendatangi sekolah SMP N 7. Mereka mulai mengantri dari pagi pukul 07.00 WIB untuk menagih janji kepala sekolah yang telah berjanji semua peserta didik akan tertampung di sekolah tersebut.
Menyikapi antrian puluhan orangtua siswa di sekolah tersebut ternyata mendapat atensi dari Polres Tanjungpinang.
Adalah Efendri Alie, alumni Stisipol Raja Haji Tanjungpinang ini mengatakan pihaknya konsen memantau perkembangan (progres) PPDB yang tengah berlangsung.
Efendri menambahkan, apabila terdapat siswa yang belum terakomodir, sebagai abdi negara pihaknya berkoordinasi dengan pihak Disdik dan Pemko Tanjungpinang untuk memastikan nasib siswa yang belum tertampung.
“Semuanya aman dan kondusif kok, kita turun ke sekolah juga sekaligus memantau bagaimana proses perkembangan PPDB, jadi jika masih ada anak yang belum tertampung maka kita akan Kordinasi dengan Disdik dan Pemko untuk mencarikan solusinya,” terang Efendri Alie berpangkat 3 balok emas ini.
Untuk itu Efendri mengharapkan jangan sampai ada anak didik yang tidak bersekolah.
“Kita juga coba melakukan pendataan sekolah mulai daya tampungnya hingga RKB dan rombel. Sehingga nantinya tidak menyalahi aturan yang ada yang bisa berujung sekolah tidak mendapat dana BOS,” ungkap Efendri
Efendri pun menyoroti kondisi sekolah SMP milik pemerintah yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Timur. Dimana hingga saat ini hanya ada 4 unit Sekolah Menengah Pertama berplat merah, yakni SMP 2, SMP 7, SMP 12 dan SMP 16. Sehingga tidak sesuai dengan rasio penduduk maupun peserta didik. Jumlah peserta didik di Kecamatan tersebut melebihi kapasitas (over capacity) dengan sekolah yang ada.
“Kita meminta lah kepada Pemko dan Dewan agar dapat memberikan perhatian khusus atas hal ini agar dapat segera mencarikan solusi dengan cara membangun sekolah wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur ini,” tutupnya.
Penulis : Beto
Editor : Prengki