INI kisah klasik tentang bapak tiri yang menodai ABG bawaan istri. Kali ini korbannya, Rosy (18), warga Bontang (Kaltim). Setiap ibunya pergi kerja jadi pembantu di rumah orang, Jamari (35), menyelinap ke kamar Rosy. Paling ironis, terjadi pembiaran karena Jamari dinilai sebagai tulang punggung keluarga, sehingga bini pun permisif.
Memang tak bisa digeneralisir, setiap bapak tiri doyan pada anak tiri. Banyak juga bapak tiri yang baik, tapi yang masuk kolom ini jelas bapak tiri yang celamitanlah! Melihat anak tiri mulai gede, ukuran celananya langsung berubah. Jika pelawak Asmuni Srimulat masih hidup, pasti akan dipertanyakan, “Ini bapak tiri cap apa?” Cap Gajah Bengkak, kali.
Jamari selama ini bekerja sebagai tenaga honorer di kantor pemerintahan di Bontang. Gajinya memang tak seberapa, tapi pletikan atau ceperannya lumayan juga. Jika disuruh ke sana kemari pasti dapat uang rokok. Ini sangat membantu ekonomi di rumah, karena istri Jamari sendiri bekerja sebagai asisten rumahtangga, yang bahasa aslinya: pembantu.
Karena menjadi tenaga honorer itulah sekitar 5 tahun lalu dia dengan PD-nya memacari janda Mariah, 40, untuk kemudian jadi istrinya. Rosy yang kala itu masih duduk di bangku SD, tak keberatan ibunya menikah dengan Jamari, karena perilakunya baik, sayang pada calon anak tirinya. “Tancep aja Mah!” kata Rosy memberi semangat pada ibunya.
Apanya yang ditancap? Justru kamu sendiri yang bakal ditancap. Kok diprediksi sampai sebegitunya, seperti lembaga suvei saja. Apakah memang begitu nanti nasib Rosy? Setan yang mendengar pertanyaan itu memotong.“Ya begitulah, paling tidak diajak begituan!”
Setiap pulang kerja pukul 16.00 barulah Jamari mencoba menelateni anak tiri. Ketika istrinya belum pulang, waktu itu dimanfaatkan benar-benar. Rosy dirayu pelan-pelan, agar mau melayani hasrat Jamari yang menyala-nyala. Ternyata ayah tiri ini memang jago lobi, terbukti hanya sekali putaran Rosy menyerah.
Sekali waktu ketika Mariah pulang lebih cepat, pernah memergoki betapa suaminya menggauli anak bawaannya. Tapi Mariah hanya pura-pura tak meliihat. Sebab dia punya pertimbangan banyak. Jika lapor polisi, dengan sendirinya Jamari bakal ditangkap. Itu artinya bakal hilanglah sumber penghasilan sebagai tulang punggung keluarga. Maka biar saja “tulang” suaminya bengkok ke mana-mana, yang penting sama-sama menikmatinya.
Skandal Jamari baru jadi urusan polisi ketika ada tetangga yang memergoki. Maka ayah tiri celamitan itu dilaporkan ke polisi dan tak ayal lagi Jamari ditahan. Dalam pemeriksaan dia mengakui, masuk kamar anak tirinya ketika istrinya masih kerja di luar. Pura-puranya pinjam HP, main WA-an. Lama-lama jadi ada main, kan? (Gunarso TS)
Sumber: poskotanews.com