TANJUNGPINANG | Warta Rakyat – Hingga Juni ini dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat hampir 800 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kepri. Jumlah tersebut sangat mengkhawatirkan, karena meningkat dua kali lipat pada periode yang sama dari tahun sebelumnya.
“Kemarin sempat turun. Hanya lima kasus di Mei namun Juni meningkat kembali, jadi bulan Januari sampai Juni sudah mencapai 800 kasus,” ujar Dr. H. Tjetjep Yudiana, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Selasa (25/6/2019).
Ini sudah lebih tinggi dari periode lalu. Tahun lalu 300-an kasus, lanjutnya.
Kasus terbanyak terjadi di Kota Batam. Ditengarai penyebabnya karena kelalaian masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan rumah. Ditambah lagi curah hujan yang cukup tinggi selama Juni ini, membuat tempat penampungan tergenang air.
Untuk itu Tjetjep berharap masyarakat diminta aktif membersihkan tempat penampungan air, agar tidak menjadi sarang nyamuk. Bak mandi, drum, tampungan dispenser, air tambungan lemari pendingin, alas pot tanaman dan tempat penampungan lainnya sebaiknya dibersihkan setiap tujuh hari sekali.
“Siklus dari telur hingga menjadi nyamuk itu tujuh hari. Jadi harus dibersihkan minimal satu minggu sekali. Kalau mau menampung air yang lama tidak apa. Ada bubuk abate yang bisa diminta ke dinas kesehatan, melalui RT dan RW,” sebut Tjetjep.
Penulis : Beto
Editor : Prengki