DALAM usia kepala 7 Mbah Rosid (72) ternyata masih getol urusan peranjangan. Dia ganti istri sampai 3 kali, diduga karena istri-istrinya tak sanggup melayani libidonya. Ny. Wiwik (60) istrinya sekarang, meski baru setahun menikah, akhirnya juga minta cerai juga karena tak sanggup melayani Mbah Kakung semalam sampai 3 kali.
Dalam usia kepala 7 kebanyakan lelaki sudah kurang maju dalam urusan ranjang. Tidur seranjang sama istri, cukup asyik dengan bantal guling masing-masing. Maklum, dalam usia segitu orang lebih banyak mencari pahala Illahi ketimbang urusan paha.
Tapi ada juga lho, meski usia sudah jompo masih doyan begituan. Jika tak dilayani ngamuk, istri dibilang bakal dikutuk malaikat sampai pagi.
Mbah Rosid warga Wonokromo Surabaya itu termasuk kakek yang luar biasa. Urusan ranjang masih jadi kebutuhan pokok seperti halnya sembako.
Kebetulan penampilannya memang tampak lebih muda dari usia sebenarnya. Gerakannya masih lincah. Para tetangga mengistilahkan, Mbah Rosid masih rosa-rosa macam Mbah Marijan.
Punya suami yang masih gagah dan enerjik, ternyata Mbah Wiwik istrinya malah bersedih. Apa lalu mendoakan cepat mati? Bukan begitu! Mbah Wiwik tak nyaman dengan suaminya karena terlalu doyan dalam urusan peranjangan.
Bayangkan, usia segitu kok tiap malam minta dilayani. Padahal bukan hanya sekali, bisa sampai 3 kali. Lalu kapan tidurnya?
Ny. Wiwik pernah bertanya pada pakar begituan. Sarannya, supaya Mbah Rosid lebih sering diberi sayur terong. Gairahnya pasti akan menurun, karena perangkatnya ikutan jadi lembek macam sayur terong itu sendiri.
Celakanya, ketika dipraktekkan nggak ngefek. Mbah Rosid tetep seperti kambing jantan ketemu jodohnya.
Mbah Rosid dengan istrinya sekarang, merupakan perkawinan yang ketiga kalinya. Yang pertama dan kedua masih hidup dan mereka minta cerai kemungkinan tidak sanggup jadi pemuas nafsu.
Nah, sekarang menikah lagi dengan Ny, Wiwik. Ternyata dia malah jadi tiban, tiap malam dibombardir dengan senjata berhulu ledak.
Sebulan dua bulan Ny. Wiwik masih mampu mengimbangi. Tapi makin ke sini makin menjadi. Bukan hanya karena sering, tapi durasinya juga cukup lama. Ny. Wiwik sampai pernah mengeluh sama tetangga, “Kodok kalung kupat, awak boyok sing gak kuwat.”
Sebetulnya Wiwik sering mengajukan keberatan, tapi Mbah Rosid ada saja alasannya, akhirnya Wiwik pasrah juga. Dan itu terjadi setiap malam. Takut semakin tua semakin diengkuk-engkuk, Wiwik kemudian menggugat cerai ke Pengadilan Agama Surabaya.
Mbah kakung dapat peluang cari bini ke empat nih. (*/Gunarso TS)
Sumber : poskotanews.com