
TANJUNGPINANG | Wartarakyat.co.id – Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Kepri mencatat bahwa perkembangan nilai ekspor Provinsi Kepri pada bulan Maret 2019 mengalami penurunan 2,34 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Kepri Zulkipli usai menggelar Realease Data Statistik di Tanjungpinang, Selasa (16/4/2019).
Dikatakan Zulkifli, pada Maret 2019 nilai ekspor Kepri mengalami penurunan sebesar 2,34 persen. Hal ini berbanding terbalik dengan nilai ekspor Februari 2019 yang mencapai US$754,47 juta menjadi US$736,8 juta.
“Untuk Ekspor migas Maret 2019 sebesar US$377,13 juta turun 4,66 persen dibanding Februari 2019 lalu, sedangkan untuk ekspor nonmigas Maret 2019 mencapai US $359,71 juta atau naik 0,22 persen dibanding Februari 2019,” Ujar Zulkipli.
Zulkipli menerangkan untuk ekspor non migas HS 2 digit di dominasi golongan barang mesin atau peralatan listrik sebesar US$ 97,06 juta.
Secara kumulatif, lanjutnya, ekspor dari Januari hingga Maret 2019 mencapai US$305,73 juta dengan peranan 24,62 persen.
“Untuk Ekspor ke Singapura pada bulan Maret 2019 mencapai Us$451,82 juta atau berkontribusi sebesar 62,03 persen,” tegas Zulkipli.
Sementara untuk nilai ekspor terbesar di Kepri yang masuk melalui pelabuhan Tarempa sebesar US$781,19 juta diikuti Pelabuhan Batu Ampar US$494,61 juta; Pelabuhan Belakang Padang US$ 455,22 juta;Pelabuhan Sekupang US$304,46 juta; dan PelabuhanTanjung Balai Karimun US$215,14 juta.
“Dengan kontribusi kelima pelabuhan sebesar 89,66 persen,” tungkasnya (red)





