TANJUNGPINANG | Wartarakyat.co.id – Badan Pengawas Pemilu Kota Tanjungpinang menyatakan mahasiswa di ibu kota Kepulauan Riau harus berani sebagai pelopor membangun peradaban politik yang santun dan bermartabat.
Meski bukan sebagai peserta pemilu, namun berperan strategis sebagai agent of change dan of social control dalam mensukseskan Pemilu 2019.
Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu Tanjungpinang Muhamad Zaini dalam Seminar bertema “Membangun Peradaban Politik Dalam Menghadapi Pemilu” di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Raja Haji Tanjungpinang, Minggu (31/03).
“perababan politik selaras dengan nilai tamaddun melayu yang santun, perlu dikembangkan oleh seluruh pihak, salah satunya peranan Perguruan Tinggi yang diharapkan mampu melahirkan generasi akademis berakhlak mulia,”ujar Zaini, Minggu (31/03)
Menurutnya, tema dialog itu mengandung semangat yang mulia dan tinggi sebagai upaya melahirkan pemimpin negara Presiden dan Wakil Presiden serta wakil rakyat anggota legislatif dari program demokrasi yang santun dan bermartabat. Dalam dialog itu, selain membahas terkait persoalan teknis pemilu, juga kajian makna filosofis etis yang diharapkan dari dinamika demokrasi.
Dari kegiatan ini pula akan menunjukkan peran besar mahasiswa dalam mendorong pemilu. Tidak hanya demokrasi elektoral, melainkan memberi kontribusi terhadap masyarakat terkait pendidikan politik pemilu yang santun dan edukatif, sehingga menjadi pemilih cerdas, rasional dan tidak pragmatis.
“Kami memberi apresiasi yang sebesar-besarnya atas ide, gagasan dan pelaksanaan dialog mandiri ini. Kegiatan ini sangat urgen dan menarik. Outputnya diharapkan mahasiswa turut mengawal dan mengawasi pemilu 2019”, ujarnya memuji mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Peduli Pemilu Kepulauan Riau yang menyelenggarakan dialog tersebut.
“Pemilu bukan hanya ajang kontestasi, bukan sekadar demokrasi elektroral. Tujuan etis justru harus dicapai dari kompetisi yang sehat sehingga lahirnya anggota legislatif yang berintegritas dan profesionalitas. Jangan sampai terjadi perubahan dari kompetisi menjadi konfrontasi,” sambungnya.
Zaini menjelaskan peradaban adalah tamadun yang berarti sopan santun, tata krama, kemajuan dan kebaikan. Peradaban politik merupakan manifestasi perilaku yang baik dalam berpolitik. Politik sendiri bagian dari cara untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan masyarakat serta kekuatan dan kemajuan negara.
“Peradaban politik untuk melahirkan pemilu yang baik, kaya akan pendidikan moral politik. Gagasan ini perlu dikembangkan. Taat kepada aturan, hindari pelanggaran, sehingga tidak menghalalkan segala macam cara dalam mencapai tujuan, seperti money politik”, tegas Zaini yang juga sebagai Kordiv. Pencegahan dan hubungan antar lembaga (fg/red)