TANJUNGPINANG | Wartarakyat.co.id – Pedagang asongan di Taman Laman Boenda, Gedung Gonggong, Tepi laut, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), keluhkan hingga saat kini gerobak gendong yang akan diberikan Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tanjungpinang tak kunjung diberikan.
Padahal, beberapa bulan lalu puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) asongan menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang, Senggarang guna untuk mencari solusi daripada keluhan para pedagang tersebut.
Diketahui, dalam RDP itu telah menemukan solusi yaitu para pedagang asongan yang ada di gedung Gonggong, tepi laut itu akan diberikan gerobak gendong.
Salah seorang pedagang asongan didaerah itu, Susanti Purnama Sari (44) mengatakan, solusi yang diberikan sewaktu RDP dikantor DPRD Kota Tanjungpinang beberapa bulan lalu hingga belum ada.
“Saat RDP itu saya ada. Bohong, sampai sekarang gerobak itu gak ada, cuman cakap saja. Kalau hanya cakap saja mudah, siapa pun boleh,” ucapnya belum lama ini.
Ia mengakui, sudah 2 tahun mencari nafkah (Berjualan asongan) di gedung Gonggong, tepi laut tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama ketiga anaknya.
“Saya sudah janda dek. Jadi, saya lah Kepala dan Ibu rumah tangga untuk anak-anak saya,” ujarnya dengan raut wajah sedih.
Tempat terpisah, Direktur Utama (Dirut) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tanjungpinang, Zondervan, menyampaikan, pada saat RDP beberapa bulan lalu memang dapat solusi pedagang asongan yang ada di Gedung Gonggong akan diberikan gerobak gendong.
“Kemarin itu kan mereka yang setuju gerobak gendong, tapi terakhir mereka mengajukan ke kita minta yang dorong. Sementara saat RDP kemarin gerobak dorong kan tidak dibolehkan. Jadi, kemarin pas kita mau adakan mereka mengaku berat tempatnya, maka sampai sekarang belum, mungkin akan kita cari solusi lain,” ujar Zondervan, Minggu (17/3/2019) malam saat acara syukuran dalam rangka HUT PT. Tanjungpinang Makmur Bersama (PT. TMB), BUMD Kota Tanjungpinang di Hotel BBR, Pantai Impian, Tanjungpinang.
Karena lanjutannya soal gerobak gendong ini masih ada yang boleh dan ada yang tidak boleh. Jadi, daripada menjadi polemik akhirnya pihanya menunda sementara.
“Daripada waktu itu menjadi polemik sementara kami tunda. Tapi bukan berarti kami hilangkan, tidak,” tegasnya.
Menurutnya, gerobak gendong yang rencananya akan dibagikan ke para pedagang tersebut sekitar puluhan gerobak.
“Saya tidak ingat berapa jumlahnya, tapi yang jelas tak sampai 100-an lah,” jelasnya.
Intinya, gerobak gendong ini akan dievaluasi kembali, apakah mau dipakai itu lagi atau yang lain. Dilihat situasinya nanti karena saat pihaknya akan benahi Melayu Square terlebih duhulu.
“Sekarang kita rubah atau kembalikan dulu Melayu Square menjadi pusat pembelanjaan yang modren dan saat ini kita sedang mengajak Bank Indonesia (BI) bersinergi bersama-sama bank yang lain untuk membenahi Melayu Square menjadi suatu tempat kuliner non tunai,” (Red)